MAKASSAR SULSELEKSPRES.COM – Kasus kebakaran di Kota Makassar tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dari data yang dihimpun Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar, setidaknya per bulan September 2019 sudah terdapat 185 kasus, berdasarkan rilis data Damkar per tanggal 17 September 2019.
Ini meningkat jika dilihat dari kasus tahun sebelumnya, pada tahun 2018, sepanjang tahun terdapat 209 kasus, untuk tahun 2017 terdapat 150 kasus.
Menurut Kepala Bidang Operasional Damkar Makassar, Hasanuddin dari dari total kasus yang ada, sekitar 70% diakibatkan karena arus pendek listrik. Selain karena arus pendek listrik, kebakaran yang terjadi dipicu oleh kompor, tabung gas, puntung rokok.
“Bulan Juli, Agustus, September situlah puncaknya kebakaran yang terjadi,” kata Hasanuddin saat ditemui di Cafe Iconik, Kamis (19/9/2019).
Kemarau panjang dan terjadinya peningkatan suhu menjadi salah satu faktor peningkatan kasus kebakaran ini. Pada 2019 ini terdapat sekitar 70 an kasus kebakaran alang alang akibat panas.
“Jadi kebakaran itu terjadi yang tiga unsur bertemu, pertama ada panas, kedua ada bahan yang mudah terbakar dan adanya oksigen. Kalau ini terpenuhi maka pemicu titik api akan timbul,” jelas Hasanuddin.
Selain karena faktor cuaca, menurut Hasanuddin kebakaran sebenarnya terjadi, 90% persennya karena adanya kelalaian masyarakat. Sehingga pihak Damkar selalu mengimbau agar masyarakat melakukan tindakan pencegahan.
“Salah satu pemicu kebakaran juga itu puntung rokok, jadi bagi para perokok agar tidak membuang puntung disembarang tempat, sebaiknya dimatikan dan dikantongi,” himbaunya.
Sementara untuk kasus kebakaran TPA Antang, dalam dua hari kedepan sudah dapat dituntaskan. Beberapa hari ini asap masih muncul karena proses pemadaman pada bagian dasar sedang di lakukan Tim Manggala Agni Sulsel.
“Dua hari kedepan insyaallah tuntas, tim Manggala Agni sedang bekerja bersama Damkar Makassar,”ungkapnya.
Ismail
