Kebudayaan Nasional Indonesia Jadi Bintang Europalia 2017

Festival Kesenian/ KEMENDAGRI.GO.ID

JAKARTA, SULSELEKSPRES.COM – Kebudayaan nasional Indonesia menjadi bintang dalam festival seni dan budaya Europalia tahun 2017. Selama empat bulan, dimulai 10 Oktober 2017 sampai dengan 21 Januari 2018, sebanyak 486 seniman dan budayawan Indonesia akan unjuk kebolehan di tujuh negara Eropa, di antaranya Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Austria dan Polandia.

Setelah melalui tahap seleksi yang ketat, pada tahun 2017, Indonesia terpilih sebagai negara tamu (guest country) di festival seni budaya Europalia yang ke -26. Indonesia menjadi negara keempat di Asia yang dipercaya sebagai negara tamu Europalia setelah Jepang (1989), China (2009), dan India (2013).

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyampaikan bahwa keterlibatan Indonesia dalam Festival Seni Budaya Europalia tahun 2017 akan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang kaya dengan seni dan budaya serta keragaman bahasa dan adat istiadat.
“Indonesia akan terus menjadi pembicaraan dunia, bukan hanya kepeduliannya, melainkan juga seni dan budayanya,” disampaikan Wapres Jusuf Kalla di Brussel, Belgia (8/10/2017) dilansir dari situs resmi kemendagri.

Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan, Europalia menjadi ajang strategis bagi bangsa Indonesia untuk menunjukkan kekayaan budayanya. Diplomasi budaya Indonesia, menurut Mendikbud, sudah cukup berhasil, kemudian perlu diperkuat agar cakupan resonansinya lebih luas ke seluruh dunia.

“Orang Eropa sudah sangat mengenal Indonesia tetapi belum tentu mengenal budaya kita secara langsung. Inilah saatnya mereka bersentuhan langsung dengan budaya kita, saatnya mereka memperbincangkan tentang kita dengan perspektif positif sehingga akan memancing keingintahuan lebih lanjut,” diungkapkan Muhadjir dalam pembukaan Europalia di Belgia, Rabu (10/10/2017).

Kekayaan budaya nasional Indonesia yang sangat beragam menjadi dasar pemilihan Indonesia sebagai negara tamu ke-8 di luar negara-negara Uni Eropa. Dan sebagai negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang terpilih menjadi negara tamu, Indonesia mengangkat tema “Heritage, Contemporary, Creation, and Exchange”.

Kiprah Indonesia sebagai negara tamu di festival seni budaya terbesar di Eropa ini membawa agenda sebanyak 247 karya dan program kegiatan; di antaranya 20 pameran, 71 pertunjukan tari dan teater, 95 pertunjukan musik, apresiasi 34 karya sastra, pemutaran 18 film, dan 9 konferensi.