25 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeMetropolisKunjungan ke DPRD Sulsel, Andi Ina Edukasi Siswa Metro School Makassar

Kunjungan ke DPRD Sulsel, Andi Ina Edukasi Siswa Metro School Makassar

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM –  Indonesia pada 2045 adalah momentum bersejarah. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad Indonesia. Inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045.

Oleh sebab itu, Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari mengatakan, memang, 2045 masih puluhan tahun lagi. Namun, pada dasarnya bibit-bibit unggul itu sudah ada dari sekarang.

“Anak-anak didik sudah berada di tingkat Sekolah. Merekalah yang akan memimpin bangsa ini di tahun 2045 kelak, mengedukasi hal-hal positif, disiplin, moral, karakter,” hal ini disampaikan Andi Ina, saat memberikan motivasi materi penerimaan bagi siswa Yayasan citra wahana pelangi SMA Metro School di DPRD Sulsel, Jumat (23/2/2024).

Menurut pilitisi Golkar itu. Generasi muda merupakan peletak tonggak peradaban sebuah bangsa, khususnya bangsa Indonesia.

Tahun 2045 mendatang merupakan momentum bersejarah. Indonesia akan genap berusia 100 tahun atau satu abad.

Dengan begitu  kata dia. Tentunya sebagai politisi dan pimpinan DPRD memberikan apresiasi kepada metro school dalam hal ini SMA-nya ini datang berkunjung untuk mau bagaimana siswa-siswinya itu melihat seperti apa sih tugas-tugas kedewanan para legislator yang terpilih yang ada di lembaga politik ini.

“Tentu saya sebagai ketua DPR saya juga sangat bersyukur karena saya juga mempunyai waktu yang sedang kosong, sedang ada waktu luang, saya menerima sendiri,” katannya.

“Kenap saya menerima sendiri, karena saya menganggap mereka inilah juga yang harus kita tentunya memberikan perhatian, memberikan ilmu, informasi, penjelasan, terkait seperti apa lembaga politik itu,” sambung Ani Ina.

Ia menilai, karena mereka siswa/i ini nantilah yang akan menjadi pelanjut babgsa ini. Dimana akan melaksanakan estafet nantinya terkait dengan bagaimana Indonesia ke depan pembangunannya, Sulawesi Selatan, kota Makassar.

“Yang mana mereka pelanjut kita semua nantinya. Mereka nanti yang akan memegang estafet pemerintahan ini. Dan tentunya juga di 2045 nanti khususnya Indonesia emas,” jelasnya.

Lanyas apa yang mereka siswa pelajari dan apa yang dijelaskan? Ia menuturkN yang pasti dia memberikan mereka pemahaman terkait dengan seperti apa keterwakilan para legislator mereka yang ada di sini.

Seperti apa khususnya saya sebagai perempuan, kenapa bahwa perempuan juga itu harus ikut serta, harus juga mau untuk masuk ke dalam partai politik.

Karena untuk ada di sini bukan sifatnya hanya ditunjuk, hanya perwakilan, tidak, tetapi yang ada di sini itu harus by proses melalui partai politik.

“Jadi ada hal-hal yang juga mereka pertanyakan dan itu luar biasa.

Tapi perlu memang anak-anak sekarang, perlu diberikan pemahaman seperti apa sistem politik kita, proses politik kita, kebijakan-kebijakan kemudian diputuskan melalui apa, pemerintahan itu seperti apa,” tukasnya.

“Jadi dengan melihat langsung, dengan mengunjungi langsung, itu kan berbeda dengan proses pembelajaran mereka yang hanya misalkan di sekolah yang hanya menerima pelajaran itu dari guru,” sambung Andi Ina.

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM –  Indonesia pada 2045 adalah momentum bersejarah. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad Indonesia. Inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045.

Oleh sebab itu, Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari mengatakan, memang, 2045 masih puluhan tahun lagi. Namun, pada dasarnya bibit-bibit unggul itu sudah ada dari sekarang.

“Anak-anak didik sudah berada di tingkat Sekolah. Merekalah yang akan memimpin bangsa ini di tahun 2045 kelak, mengedukasi hal-hal positif, disiplin, moral, karakter,” hal ini disampaikan Andi Ina, saat memberikan motivasi materi penerimaan bagi siswa Yayasan citra wahana pelangi SMA Metro School di DPRD Sulsel, Jumat (23/2/2024).

Menurut pilitisi Golkar itu. Generasi muda merupakan peletak tonggak peradaban sebuah bangsa, khususnya bangsa Indonesia.

Tahun 2045 mendatang merupakan momentum bersejarah. Indonesia akan genap berusia 100 tahun atau satu abad.

Dengan begitu  kata dia. Tentunya sebagai politisi dan pimpinan DPRD memberikan apresiasi kepada metro school dalam hal ini SMA-nya ini datang berkunjung untuk mau bagaimana siswa-siswinya itu melihat seperti apa sih tugas-tugas kedewanan para legislator yang terpilih yang ada di lembaga politik ini.

“Tentu saya sebagai ketua DPR saya juga sangat bersyukur karena saya juga mempunyai waktu yang sedang kosong, sedang ada waktu luang, saya menerima sendiri,” katannya.

“Kenap saya menerima sendiri, karena saya menganggap mereka inilah juga yang harus kita tentunya memberikan perhatian, memberikan ilmu, informasi, penjelasan, terkait seperti apa lembaga politik itu,” sambung Ani Ina.

Ia menilai, karena mereka siswa/i ini nantilah yang akan menjadi pelanjut babgsa ini. Dimana akan melaksanakan estafet nantinya terkait dengan bagaimana Indonesia ke depan pembangunannya, Sulawesi Selatan, kota Makassar.

“Yang mana mereka pelanjut kita semua nantinya. Mereka nanti yang akan memegang estafet pemerintahan ini. Dan tentunya juga di 2045 nanti khususnya Indonesia emas,” jelasnya.

Lanyas apa yang mereka siswa pelajari dan apa yang dijelaskan? Ia menuturkN yang pasti dia memberikan mereka pemahaman terkait dengan seperti apa keterwakilan para legislator mereka yang ada di sini.

Seperti apa khususnya saya sebagai perempuan, kenapa bahwa perempuan juga itu harus ikut serta, harus juga mau untuk masuk ke dalam partai politik.

Karena untuk ada di sini bukan sifatnya hanya ditunjuk, hanya perwakilan, tidak, tetapi yang ada di sini itu harus by proses melalui partai politik.

“Jadi ada hal-hal yang juga mereka pertanyakan dan itu luar biasa.

Tapi perlu memang anak-anak sekarang, perlu diberikan pemahaman seperti apa sistem politik kita, proses politik kita, kebijakan-kebijakan kemudian diputuskan melalui apa, pemerintahan itu seperti apa,” tukasnya.

“Jadi dengan melihat langsung, dengan mengunjungi langsung, itu kan berbeda dengan proses pembelajaran mereka yang hanya misalkan di sekolah yang hanya menerima pelajaran itu dari guru,” sambung Andi Ina.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img