24 C
Makassar
Tuesday, March 18, 2025
HomeMutiara HikmahMEMAAFKAN DAN MELAPANGKAN HATI, RAIH KEBERKAHAN SERTA AMPUNAN ALLAH SWT.

MEMAAFKAN DAN MELAPANGKAN HATI, RAIH KEBERKAHAN SERTA AMPUNAN ALLAH SWT.

- Advertisement -

Mutiara Ramadhan (16):

Oleh Hadi Daeng Mapuna
(Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar)

Saat Ramadan tiba, umat Islam mendapatkan kesempatan emas untuk membersihkan hati dari dendam dan kebencian. Ramadan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga waktu terbaik untuk melepaskan beban emosi yang menghambat kedamaian jiwa.

Memaafkan adalah salah satu sifat terpuji yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama di bulan suci Ramadan. Memaafkan bukan hanya membebaskan orang lain dari kesalahan, tetapi juga membebaskan diri sendiri dari beban kebencian dan dendam.

Allah menjanjikan ampunan yang luas bagi hamba-hamba-Nya, dan salah satu cara meraih ampunan-Nya adalah dengan memudahkan maaf kepada sesama.

Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:

“…Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nur: 22)

Selain memaafkan, kita juga senantiasa dianjurkan untuk berlapang dada. Di bulan Ramadan, umat Islam dilatih untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi, sehingga hati menjadi lebih lapang dan tenang. Melapangkan hati berarti membuka diri untuk menerima segala ketetapan Allah swt. dengan ikhlas dan sabar. Melapangkan hati juga berarti memperbanyak syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah swt.

Dengan senantiasa memaafkan dan melapangkan hati, kita dapat meraih keberkahan dan ampunan Allah swt. Memaafkan dan melapangkan hati dapat menciptakan suasana yang harmonis dan damai di lingkungan sekitar.

Allah swt. berfirman:

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199)

Dalam ayat di atas, Allah memerintahkan umat Islam untuk menjadi pemaaf serta menyuruh beramar ma’ruf. Jika orang-orang menjadi pemaaf dan hanya mengerjakan yang ma’ruf maka akan tercipta suasana yang damai dan bahagia.

Rasulullah saw. bersabda:

“Barangsiapa yang memaafkan saat dia mampu membalas, maka Allah akan memberinya maaf pada hari ketika dia tidak mampu membalas.” (HR. Ath-Thabrani)

Keutamaan Memaafkan dalam Islam

Ramadhan bukan sekadar waktu untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga untuk memperbaiki hubungan antarsesama. Di bulan ini, pintu ampunan Allah terbuka lebar, dan memaafkan sesama menjadi bagian dari proses penyucian diri yang sejati.

Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa yang tidak mengasihi, maka dia tidak akan dikasihi.” (HR. Bukhari & Muslim)

Orang yang mudah memaafkan memiliki hati yang lebih lapang dan hidup yang lebih damai. Studi ilmiah pun membuktikan bahwa memaafkan dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Rasulullah saw. bersabda:
“Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi yang mampu menahan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari & Muslim)

Memaafkan bukan berarti lemah, justru menunjukkan kekuatan iman dan kedewasaan hati.

Sejarah Islam telah mencatat banyak teladan luar biasa tentang kekuatan memaafkan. Di antaranya adalah kisah Nabi Yusuf AS yang memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana memaafkan dengan hati yang lapang. Hal itu dikisahkan dalam firman Allah swt. :

“Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian, semoga Allah mengampuni kalian.” (QS. Yusuf: 92)

Rasulullah saw. adalah contoh pribadi yang sangat pemaaf. Ketika Beliau dilempari batu dan diusir oleh orang-orang Tha’if, malaikat Jibril menawarkan untuk menghancurkan mereka. Namun Rasulullah justru memaafkan mereka dan berdoa agar mereka mendapat hidayah. Ini menunjukkan betapa lapangnnya hati Rasulullah dalam menghadapi keburukan orang-orang Tha’if.

Ramadhan adalah momen terbaik untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan cara suka memaafkan orang lain dan melapangkan hati. Sebab, dengan memaafkan dan melapangkan hati niscaya kita akan mendapatkan ampunan Allah, keberkahan dan kebahagiaan hidup.

Rasulullah saw. bersabda:

“Barang siapa yang memberi kemudahan bagi orang lain, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat.” (HR. Muslim)

Mari jadikan memaafkan sebagai langkah menuju keberkahan dan kebahagiaan sejati. Wallahu a’lam.[*]

spot_img
spot_img

Headline

spot_img