Menghitung Eskalasi Dampak Bom Ikan

Team Gabungan Balai Taman Nasional Takabonerate, Polres Kepulauan Selayar dan Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) mengamankan bahan peledak (handak) dan Sianida yang diduga akan digunakan untuk kegiatan illegal fishing di Kabupaten Selayar, Jum'at (18/8)/ IST

MAKASSAR – Maraknya pelaku Kasus Destruktif Fishing baik menggunakan bahan peledak atau bom maupun bius ikan saat ini masih marak terjadi, membuat keprihatinan tersendiri bagi pemerhati Ekosistem Laut.

“Mari kita hitung eskalasi dampak bom ikan misalnya. 1 botol bom ikan dapat merusak terumbu karang seluas 5,3 meter kubik. Dengan hanya 1 Kg pupuk dapat menghasilkan 20 botol bom ikan. Artinya, 1 Kg pupuk yang digunakan sebagai pembuatan bom dapat merusak 106 meter kubik. Bayangkan dengan berkarung-karung pupuk bahan baku bom yang marak ditangkap belakangan ini. Betapa luasnya eskalasi dampak yang terjadi. Tentu berujung pada keberlanjutan penghidupan nelayan tradisional kita,” jelas Yusran kepada Sulselekspres.com, Minggu (20/8).

sebagian besar pelaku Destructiv Fishing (DF) adalah nelayan kecil yang disuplai oleh punggawa pulau maupun daratan. Sulit memangkas DF jika tidak didekati dengan menyeluruh. Pendekatan penanganan harus integrasi pencegahan, penindakan dan alternatif pencaharian atau metode bagi nelayan.

Pencegahan dapat berupa memutus mata rantai bahan baku DF melalui kerjasama lintas sektor, menetapkan DF sebagai kejadian luar biasa atau Extra Ordinary Crime agar lebih intensif penanganannya.

Penindakan lebih pada efek jera bagi pemasuk dan cukong-cukong bahan baku, membersihkan aparat dari kolusi dan kongsi aktivitas DF maupun ketidakmengertian dampak DF.

“Ini tidak hanya ditubuh TNI dan POLRI tapi hingga kejaksaan dan kehakiman,” tambah Yusran.

Banyak kasus DF tidak tertangani baik di pengadilan. Dan yang lebih penting adalah memberdayakan dan meningkatkan kapasitas nelayan lokal terutama eks pelaku DF agar mudah mendapatkan penghidupan dan melakukan aktifitas penangkapan ikan ramah lingkungan.

“Sumberdaya ikan kita akan lestari jika dikelola dengan baik, “tutupnya.

BACA JUGA :  Potret Buram Dampak Penambangan Pasir Laut Takalar