SULSELEKSPRES.COM – Advokat sekaligus kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Muannas Al Aidid menuding Rocky Gerung sesat pikir dan sok tahu dalam kasus hukum yang menimpa Said Didu.
Muannas mengkritik argumentasi Rocky Gerung yang sebelumnya menyebut kasus Said Didu sebagai sebuah kriminalisasi. Termasuk akan adanya sebuah kekonyolan yang terjadi dalam persidangan nantinya.
Menurut dia, apa yang disampaikan Said Didu bukanlah bentuk kebebasan berpendapat seperti klaim Rocky. Namun hal itu adalah penyebaran kabar bohong dan dampaknya bisa berbahaya bila dipercaya orang awam.
“Kabar bohong itu delik & kejahatan, berbahaya bila dipercaya awam serta dampak yg ditimbulkan, ada ancaman pidananya ada hukum sendiri yg mengatur, kejahatan itu bkn kritik, kejahatan bkn kebebasan berpendapat apalagi sampai dianggap vitamin demokrasi seperti R. Gerung bilang,” kata Muannas melalui akun media sosialnya, Kamis, (21/5/2020).
Dia menambahkan, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pelapor bisa saja tidak hadir dalam proses persidangan nantinya. Hal itu dia sampaikan untuk membantah pendapat Rocky Gerung yang menyebut kalau Luhut dan Sri Mulyani wajib hadir.
“Kabar bohong itu bkn delik aduan, bisa diproses tnp pengaduan, LBP & SMI boleh aja tdk hadir bila sidang, kecuali ingin membuktikan delik aduannya soal pencemaran nama baik. jd alasan RG pengadilan akan konyol, krn ke-2nya bakal bersaksi tdk bisa diwakili, sesat pikir & soktau,” katanya.
kabar bohong itu bkn delik aduan, bisa diproses tnp pengaduan, LBP & SMI boleh aja tdk hadir bila sidang, kecuali ingin membuktikan delik aduannya soal pencemaran nama baik. jd alasan RG pengadilan akan konyol, krn ke-2nya bakal bersaksi tdk bisa diwakili, sesat pikir & soktau.
— Muannas Alaidid (@muannas_alaidid) May 20, 2020
Selain mengkritik Rocky Gerung, Muannas juga menyentil kuasa hukum Said Didu, Bambang Widjojanto (BW). Dia mengatakan kalau Said Didu tidak bisa berlindung atas nama kepentingan dari kabar bohong yang dia sampaikan.
“Lbh ngawur BW katanya SD hrs dilepaskan krn membela kepentingan umum. Bkn kepentingan umum tp kepentingan kelompok, beda situasi klo SD netral, dia eks pendukung 02 & tdk lg pegang jabatan apapun, motif sakit hati besar sampai ada sebutan anjing peking,” pungkasnya.
Diketahui, Said dilaporkan dengan dugaan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik dan/atau menyebarkan berita bohong. Hal ini terkait dengan videonya yang menyebut Luhut hanya memikirkan uang ditengah pandemi virus corona.
