30 C
Makassar
Sunday, May 26, 2024
HomeEkbisPertamina Akui Tumpahan Minyak di Pesisir Makassar Miliknya

Pertamina Akui Tumpahan Minyak di Pesisir Makassar Miliknya

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – PT Pertamina (Persero) secara resmi mengakui bahwa tumpahan minyak yang tercecer di pesisir pantai kota Makassar adalah miliknya.

Hal ini dibenarkan oleh Unit Manager Communication and CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, Hatim Ilwan, saat dikonfirmasi Sulselekspres.com, Jumat (22/5/2020).

Saat ini timnya sedang melakukan pembersihan, dan menurunkan tim gabungan yang terdiri dari fungsi Health Safety Security Environment (HSSE), Marine VII, dan Supply & Distribution VII, mencegah agar cakupan minyak tidak semakin luas.

Kejadian tersebut bermula saat start bunker produk Low Sulfur Fuel Oil (LSFO) ke Liquid Petroleum Gas Carrier (LPGC) Arimbi di dermaga 2 Integrated Terminal (IT) Makassar, pada hari Rabu (20/05/2020).

Menurut keterangan pihak Hatim, dugaan awal terjadinya kebocoran bahan bakar yang biasa digunakan untuk mesin kapal ini berasal dari flange to flange jalur pipa bunker, yang secara lokasi tidak terlihat oleh kasat mata lantaran posisinya tertutup plat, sehingga bocoran minyak melebar ke arah bibir pantai.

BACA: Walhi Sulsel Curiga Tumpahan Minyak di Pantai Makassar Milik Pertamina

Ia juga mengaku, saat diketahui terjadi kebocoran, operasi langsung dihentikan dan dilakukan penanganan tumpahan. Tim penanggulangan tumpahan Integrated Terminal Makassar segera melakukan perbaikan dan pemasangan oil boom di area tumpahan untuk mengurung minyak agar tidak menyebar luas.

Meski sudah terpasang oil boom, tetapi masih ada yang lolos. Minyak yang lolos itu kemudian segera ditanggulangi dengan menggunakan Absorbent Pad dan Dispersant.

Berdasarkan penjelasan Hatim, penanggulangan kebocoran minyak ini telah dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di Pertamina.

“Kami telah melakukan upaya terbaik agar tumpahan minyak tidak meluas dan dampak yang ditimbulkan bisa seminim mungkin,” jelas Hatim.

BACA: Soal Tumpahan Minyak, Walhi Sulsel Minta Gakkum KLHK dan Polda Turun Tangan

Lebih jauh Hatim mengaku, sampai pada hari Jumat pagi (22/05/2020), area tumpahan minyak di pesisir pantai Makassar sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan sedikit film minyak di daerah dermaga.

“Minyak yang tumpah diperkirakan sebanyak 11 liter, berjenis LSFO. Faktor arus laut yang agak tinggi serta karakter minyak dengan kekentalan (viskositas) tinggi, memang sempat membuat penyebaran menjadi lebih luas,” lanjutnya.

Sejauh ini pihak Pertamina masih terus berupaya mencari dan membersihkan sisa-sisa tumpahan minyak yang masih ada di sekitar lokasi kejadian, termasuk berkomunikasi dengan berbagai pihak.

“Koordinasi yang baik terhadap pihak-pihak yang berkepentingan juga terus dibangun sebagai bagian dari upaya penanggulangan tumpahan minyak ini,” tutupnya.

spot_img

Headline

Populer

spot_img