25 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeMetropolisNA Paparkan Strategi Jaga Ketahanan Ekonomi dan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19

NA Paparkan Strategi Jaga Ketahanan Ekonomi dan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19

- Advertisement -

Untuk itu, pemerintah akan dan terus memastikan langkah-langkah cepat dan tepat untuk mengantisipasi dampaknya. Pemerintah akan memastikan ketersedian bahan pokok yang cukup dan memadai untuk kebutuhan pokok masyarakat, tidak hanya menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, tetapi beberapa bulan ke depan.

Lanjutnya, dua dari tiga strategi dalam menghadapi Covid-19 adalah jaring pengaman sosial dan ketahanan ekonomi. Terkait jaring pengaman sosial dengan melambatnya perekonomian di tengah pandemi ini, banyak perusahaan yang tutup dan karyawan dirumahkan dan di-PHK.

“Jaring pengaman sosial menjadi ujung tombak dalam menjaga ketahanan perekonomian,” ujarnya.

Penyaluran jaring pengaman sosial ke masyarakat berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan tidak kalah pentingnya adalah pemerintah melakukan deteksi warga yang tidak masuk DTKS dan itu tetap harus dicover.

“Saya mengapresiasi bahwa kita di Sulsel, kita bahu-membahu dan bergotong royong untuk menangani persoalan sosial. Banyak bantuan yang masuk ke Sulsel melalui Gugus Tugas baik itu APD dan sembako dan kita salurkan dan pertanggungjawabkan secara transparan,” bebernya.

Terkait ketahanan ekonomi, pemerintah berupaya ekonomi tetap berjalan, ekonomi saat ini bertahan di tengah keterbatasan ruang gerak akibat pandemi. Pemprov memastikan dunia usaha bertahan hidup, tidak mengalami kebangkrutan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Setelah pandemi ini dilalui, maka akan masuk ke proses recovery. Pemprov Sulsel juga memastikan ketersedian pangan selama pandemi.

Nurdin Abdullah menyebutkan, berdasarkan pemantauan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, perkembangan harga komoditas strategis, seperti beras, minyak goreng, bawang putih, bawang merah dan komoditas lainnya masih berada pada level terkendali, baik di pasar tradisional dan pasar moderen, maupun pedagang besar.

“Pasokan komoditas strategis di Sulsel, masih relatif terjaga. Mencermati hal ini maka masyarakat tidak perlu panik dan berbelanja secara berlebihan dalam menghadapi Covid-19. Pemerintah Sulsel berupaya menjaga agar ekonomi Sulsel tidak anjlok, akibat pembatasan aktivitas yang dikarenakan pademi ini,” jelasnya.

- Advertisement -

Untuk itu, pemerintah akan dan terus memastikan langkah-langkah cepat dan tepat untuk mengantisipasi dampaknya. Pemerintah akan memastikan ketersedian bahan pokok yang cukup dan memadai untuk kebutuhan pokok masyarakat, tidak hanya menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, tetapi beberapa bulan ke depan.

Lanjutnya, dua dari tiga strategi dalam menghadapi Covid-19 adalah jaring pengaman sosial dan ketahanan ekonomi. Terkait jaring pengaman sosial dengan melambatnya perekonomian di tengah pandemi ini, banyak perusahaan yang tutup dan karyawan dirumahkan dan di-PHK.

“Jaring pengaman sosial menjadi ujung tombak dalam menjaga ketahanan perekonomian,” ujarnya.

Penyaluran jaring pengaman sosial ke masyarakat berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan tidak kalah pentingnya adalah pemerintah melakukan deteksi warga yang tidak masuk DTKS dan itu tetap harus dicover.

“Saya mengapresiasi bahwa kita di Sulsel, kita bahu-membahu dan bergotong royong untuk menangani persoalan sosial. Banyak bantuan yang masuk ke Sulsel melalui Gugus Tugas baik itu APD dan sembako dan kita salurkan dan pertanggungjawabkan secara transparan,” bebernya.

Terkait ketahanan ekonomi, pemerintah berupaya ekonomi tetap berjalan, ekonomi saat ini bertahan di tengah keterbatasan ruang gerak akibat pandemi. Pemprov memastikan dunia usaha bertahan hidup, tidak mengalami kebangkrutan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Setelah pandemi ini dilalui, maka akan masuk ke proses recovery. Pemprov Sulsel juga memastikan ketersedian pangan selama pandemi.

Nurdin Abdullah menyebutkan, berdasarkan pemantauan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, perkembangan harga komoditas strategis, seperti beras, minyak goreng, bawang putih, bawang merah dan komoditas lainnya masih berada pada level terkendali, baik di pasar tradisional dan pasar moderen, maupun pedagang besar.

“Pasokan komoditas strategis di Sulsel, masih relatif terjaga. Mencermati hal ini maka masyarakat tidak perlu panik dan berbelanja secara berlebihan dalam menghadapi Covid-19. Pemerintah Sulsel berupaya menjaga agar ekonomi Sulsel tidak anjlok, akibat pembatasan aktivitas yang dikarenakan pademi ini,” jelasnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img