24 C
Makassar
Wednesday, April 17, 2024
HomeDaerahPerayaan HUT Kota Bau-Bau, Kedua Pimpinan Daerah ini Tandatangani Prasasti “Bone ri...

Perayaan HUT Kota Bau-Bau, Kedua Pimpinan Daerah ini Tandatangani Prasasti “Bone ri Lau-Butung ri Aja”

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM- Kehadiran Bupati Bone H.A.Fahsar Mahdin Padjalangi bersama rombongan pejabat OPD lingkup Pemerintah Daerah di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki makna tersendiri antara kedua daerah ini sejak dulu.

Pasalnya, kedua daerah ini memiliki persaudaraan antara Bone-Buton tak pernah tergerus masa, bahkan hubungan kedua daerah ini berlanjut hingga kini, mereka pun saling mengunjungi terlebih disaat memperingati hari jadi daerah masing-masing. hubungan keduanya semakin mesra dengan Titian Napak Tilas.

BACA: Bupati Bone Hadiri Hari Jadi Kota Bau-Bau ke-478

Bahkan hubungan keduanya ditandai dengan prasasti “Bone ri Lau-Butung ri Aja” sebagai bukti bila kedua daerah itu adalah saudara dan saling menjaga satu sama lain.

Prasasti “Bone ri Lau-Butung ri Aja” sebagai bukti bila kedua daerah itu adalah saudara dan saling menjaga satu sama lain. Buton-Bone dan Bone-Buton bak sejoli yang mesranya tak tergerus masa.

“Kehadiran kami selaku Pemerintah Daerah mewakili masyarakat Bone ini untuk memenuhi undangan pemerintah dan Rakyat Baubau sekaligus merupakan kunjungan balasan. Di mana setiap peringatan Hari Jadi Bone juga selalu dihadiri Pemerintah Kota Baubau atau negeri seribu benteng itu,” Kata Bupati Bone dua periode ini melalui keterangan rilisnya Humas Setda Bone. Rabu, (16/10) malam.

Lanjut, Kata A.Fahsar menerangkan dengan momentum hari jadi Kota Baubau ini juga diharapkan dapat menyatukan bagian yang tersekat-sekat baik itu etnis, politik, asal-usul, budaya dan kepercayaan yang mendudukan setiap permasalahan dalam bingkai nilai kearifan lokal dalam pergaulan sehari-hari antar warga Baubau dan masyarakat di luar Baubau khususnya yang memiliki hubungan kesejarahan.

Pada kesempatan itu, kedua pemimpin daerah Bupati Bone bersama Walikota Bau-Bau juga menandatangani sebuah Prasasti yakni “Bone ri Lau-Butung ri Aja” yang artinya Bone di Timur dan Buton di Barat. Hal ini bermakna Bone berada di sebelah Barat Buton, maka Buton juga, sebaliknya Buton berada di sebelah Timur Bone, maka Bone juga.

“Semalam saja orang Bone berada di Buton, maka ia menjadi orang Buton, sebaliknya orang Buton semalam berada di Bone, maka ia pun menjadi orang Bone,” ucap Ketua IKA Fisip Unhas ini.

Sebelumnya, puncak perayaan tersebut Pemkab Bone mengikutkan personil Laskar Kerajaan Bone sebanyak 47 orang dengan mengusung tema “Laskar Lawida”.

Laskar Lawida ini dimulai dari 3 Kepala Desa Wanita yakni Kepala Desa Cakkebone, Kepala Desa Lapongrong, dan Kepala Desa Masago selaku Srikandi di Garda terdepan.

Panji-Panji Kerajaan Bone sebagai pembuka rombongan Laskar turut dihadirkan di Festival Pesona Kota Tua Kesultanan Buton tersebut seperti Bendera Woromporonge, Bendera Samparajae, Bendera Garudae, dan Bendera Cella riatau dan Cella riabio.

Ada juga 18 Laskar Lawida (Pasukan Wanita) dari gabungan utusan OPD Bone mengawal Raja melewati podium kehormatan yang diikuti pengiring musik tradisi beserta sanro (orang pintar) dan Tokoh Adat/Ulama sebagai representasi pada zaman kerajaan Bone masa lalu.

Bupati Bone, HA.Fahsar dijadwalkan akan menghadiri beberapa agenda Acara di Kota Baubau. Di antaranya, upacara Hari Jadi yang diselenggarakan  dilapangan Kantor Walikota Baubau dan kemudian dilanjutkan prosesi adat Santiago dan Haroa Pakakandekandea atau makan-makan dalam bahasa Wolio (Buton) dan prosesi itu memang sudah dinanti para tamu dari sejumlah daerah. Prosesi tersebut digelar di Benteng Keraton Kesultanan Buton. Kamis, (17/10/2019).

spot_img

Headline

Populer

spot_img