Peserta Simposium Kecewa Dengan Sikap Demokrat Acuhkan Mekanisme

Partai Demokrat isyaratkan dukung IYL- Cakka di Pilgub Sulsel 2018/ IST

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Proses penentuan usungan partai Demokrat, menuai kekecewaan dari peserta simposium. Dimana sebelumnya DPD Partai Demokrat Sulsel mengisyaratkan untuk mengikuti proses seleksi bagi bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, di Hotel By Sheraton, Jalan Landak Baru, Makassar, Rabu (27/9/2017) lalu.

Mantan peserta simposium yang juga bakal calon Gubernur Sulsel, Abdul Rivai Ras (Bro Rivai) menyayangkan keputusan Partai Demo‎krat, dengan mengacuhkan mekanisme yang dibuat sendiri dan memilih memberi surat tugas kepada Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka).
‎
“Setahu saya demokrat adalah partai moderen dan menjunjung tinggi demokrasi. Keputusan-keputusan yang diambil pasti merujuk pada AD/ART dan mekanisme yang ada. Sehingga kalau ada surat tugas yang keluar saya kira itu sifatnya administratif dan patut dipertanyakan keabsahannya karena hanya ditandatangani secara tunggal oleh Sekjen,”kata Bro Rivai, Kamis (2/11/2017).

Pendiri Universitas Pertahanan Indonesia ini mengaku telah memperoleh kabar terakhir dari rekan-rekannya di DPP Demokrat. ‎Menurut informasi itu, Majelis Tinggi Demokrat akan menggelar rapat khusus dalam waktu dekat dengan agenda meninjau surat tugas yang dikeluarkan DPP dan hanya ditandatangani sendiri oleh Sekjen Hinca Pandjaitan.

Pasalnya, surat tugas itu telah ‎melanggar AD/ART Partai Demokrat pasal 20‎ bahwa setiap keputusan strategis termasuk keputusan terkait calon gubernur dan wakil gubernur adalah wewenang Majelis Tinggi DPP Demokrat.‎

BACA JUGA:

Dukungan Demokrat, Amir Uskara: IYL- Cakka Sudah Pasti Dapat Partai

Dukungan ke IYL, DPP Demokrat Abaikan Proses Simposium

Pascadukungan Demokrat ke IYL, Agus Terancam Kehilangan PBB

Demokrat Jatuhkan Pilihan ke IYL-Cakka
‎

“Informasi yang saya peroleh dari teman-teman pengurus DPP Demokrat, untuk calon gubernur dan wakil gubernur diputuskan melalui sidang majelis tinggi. Dan hingga sekarang belum ada rapat final majelis tinggi. Sampai sekarang, salah satu nama yang masih ada di majelis tinggi adalah nama saya,” tandas mantan Staf Khusus Sekretaris Militer Presiden era SBY ini.

‎Bro Rivai mengaku kecewa kepada DPD Demokrat Sulsel dan ketuanya Ni’matullah karena mengabaikan simposium yang dibuat sendiri oleh Ni’matullah Cs. Baik IYL maupun Cakka tidak mengikuti simposium tersebut lantaran mendaftar setelah simposium usai digelar.
‎
‎”Simposium Demokrat Sulsel bukan hanya melibatkan para kandidat namun juga publik dan para pakar. Surat tugas ke IYL adalah bukti DPD Demokrat Sulsel telah membohongi para kandidat yang ikut simposium, publik, dan para pakar yang telah melibatkan diri secara akademik dalam simposium. Artinya simposium kemarin itu cuma sekedr lip-service saja,” keluhnya.

Ia menyesalkan sikap Ni’matullah Cs yang mengikutsertakan bakal calon yang tidak mengikuti mekanisme uji publik simposium. Menurutnya tindakan Ni’matullah Cs berpotensi menggerus kepercayaan publik Sulsel terhadap Partai Demokrat.‎

Sementara itu, mantan calon wakil gubernur Sulsel Mayjen TNI Tanribali Lamo, mangaku kegiatan simposium itu di rancang untuk membantu DPD Partai Demokrat Sulsel dalam menjaring bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel.

“Tapi kita juga harus ketahui bahwa mekanisme penentuan bakal calon gubernur dan wakil gubernur ditentukan oleh DPP, dengan berbagai pertimbangan seperti survei dan situasi terkini dalam hal ini dapat dipastikan melibatkan DPD mengenai nama nama yang ikut simposium,” pungkasnya.

Untuk diketahui ini nama yang ikut kegiatan simposium DPD Partai Demokrat Sulsel, Abdul Rivai Ras, Aliyah Mustika Ilham, Andi Nurpati, Nurdin Abdullah, Tanribali Lamo dan Agus Arifin Nu’mang.

Namun DPP Partai Demokrat hanya mengusung pasangan IYL-Cakka yang tidak mengikuti proses kegiatan simposium DPD Partai Demokrat Sulsel.