MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah Kota Makassar menggelar Rapat Monitoring dan Evaluasi Program APBD Kota Makassar triwulan IV jelang akhir tahun 2019, di ruang Sipakatau Lantai ll Balai Kota Makassar, Selasa (17/12/2019).
Rapat yang dipimpin langsung Penjabat Wali Kota Makassar, M Iqbal Samad Suhaeb, membahas seputar realisasi program kerja masing-masing SKPD di triwulan IV akhir tahun 2019 ini.
Iqbal mengatakan bahwa data Monev yang ia peroleh dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, menunjukkan beberapa SKPD masih minim dalam proses capaian serapan anggaran di triwulan IV.
“Dari data rekapitulasi, masih ada beberapa SKPD yang minim serapan anggarannya, makanya satu per satu kita panggil dan bahas di sini, apa sebenarnya yang menjadi permasalahannya,” buka Iqbal.
“Ternyata datanya masih proksi, karena ada yang belum dipertanggungjawabkan. Kegiatan fisiknya hampir sebagian sudah dikerjakan, tapi administrasi keuangannya belum selesai,” lanjutnya.
BACA:Â Soal Aturan Pakaian Dinas Pegawai Honor, Begini Tanggapan Dewan
Adapun hasil monev SKPD yang belum mencapai target, ditemukan beberapa hal yang menjadi kendala, seperti administrasi keuangan yang prosesnya lambat, proses pengadaan yang gagal tender, dan efisiensi harga barang.
Iqbal berharap kepada seluruh SKPD yang belum mencapai realisasi, bisa segera menyelesaikan realisasi dan target anggarannya.
“Untuk itu kita larang pejabatnya keluar daerah dulu, agar fokus menyelesaikan semua proses anggaran hingga selesai,” terangnya.
Sementara kepala Bappeda Kota Makassar, Andi Hadijah Iriani, memberi contoh di kecamatan Tallo pada rekapitulasi anggarannya menunjukkan realisasi keuangan fisik hanya 55%. Namun setelah Monev didapati realisasi keuangannya telah mencapai 74%.
“Inilah gunanya Monev, kalau kita melihat secara tertulis memang capaian kecamatan Tallo rendah sekali di triwulan lV ini. Tetapi setelah dijelaskan oleh camat dan PPTK, ternyata sudah melampaui dari 55%,” terang Iriani.
Ia juga berharap agar realisasi anggaran bisa mencapai angka 90% atau bahkan lebih karena saat sementara berproses hingga tenggang waktu yang telah ditentukan.
