MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP, Muhammad Mardiono dijadwalkan akan ke Sulsel. Ia akan memimpin konsolidasi semua kader partai berlambang kakbah itu.
Jika tak ada aral melintang, Mardiono dijadwalkan hadir awal Oktober mendatang. Ini untuk pertama kalinya Mardiono datang ke Sulsel usai diamanahkan sebagai Plt Ketum DPP PPP.
“Tanggal 3 Oktober kita konsolidasi. Tempatnya belum dipastikan, antara Hotel Claro atau Four Point. Pak Plt Ketua Umum (Mardiono) hampir dipastikan hadir dalam konsolidasi sekaligus untuk penguatan struktur dari akar rumput PPP,” kata Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan di DPRD Sulsel pada Rabu (22/9/2022) kemarin.
PPP Sulsel akan memberikan kejutan saat Mardiono hadir. Partai yang dipimpin Fauzan ini bakal mengukuhkan empat kader baru potensial.
Empat kader baru itu sudah dikenal banyak orang. Walau begitu, Fauzan masih enggan menyebutkan identitasnya.
Hanya saja, informasinya mereka adalah istri mantan kepala daerah, mantan pimpinan DPRD Sulsel, Wakil Bupati aktif dan mantan calon anggota DPRD Sulsel.
“Saya belum bisa sebutkan, nanti pada saat acaranya saja kita beberkan. Sebelumnya mereka sempat ragu bergabung setelah adanya kisruh ketua umum. Tapi setelah kita yakinkan, alhamdulillah mereka siap berjuang bersama kami,” paparnya.
Fauzan juga membocorkan, masih ada satu figur yang digadang-gadang bakal bergabung ke PPP Sulsel. Hanya saja yang bersangkutan masih aktif di partainya.
“Posisinya sangat strategis di partainya. Tapi belum pasti bergabung. Sedikit lagi,” terangnya.
Menurut Fauzan, kehadiran Mardiono ini membuktikan tak adanya dualisme di PPP. Belakangan ini, isu keratakan memang muncul udai Suharso Monoarha dicopot dari posisi Ketum DPP PPP.
“Ini juga memperlihatkan tidak ada dualisme di Sulsel. Jangan kan di sini, di Indonesia pun tidak ada dualisme. Memang saat ini seluruh kader PPP memilih fokus untuk persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang,” tandasnya.
Ketua DPC PPP Gowa, Nursyam Amin meyakini, keputusan politik soal pergantian Ketum yang diambil oleh DPP ialah yang terbaik. Ia juga merasa kebijakan itu telah melalui berbagai pertimbangan yang matang.
“Apapun langkah yang diambil itu, semoga tidak mempengaruhi kerja-kerja kami di tingkat DPC. Apapun keputusan di DPP, kami yakin itu merupakan sikap yang terbaik untuk PPP ke depan,” kuncinya.
