Punagaya, Desa Pertama di Jeneponto Miliki Ambulance

Tampak belakang mobil Ambulance, Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Jeneponto./listingberita

JENEPONTO – Desa Punagaya, Kecamatan Bangakala, Jeneponto, Sulsel merupakan desa pertama di Jeneponto yang melakukan pengadaan mobil ambulance desa.

Mobil Ambulance desa ini bertujuan untuk mengangkut warga Punagaya yang sedang sakit dan ingin dibawa pergi berobat ke rumah sakit.

”Mobil Ambulance itu untuk warga yang sakit agar cepat dibawa ke rumah sakit, karena selama ini ambulance susah jika ada orang sakit, apalagi pada malam hari, makanya diadakan pengadaan mobil ambulance,”ungkap Andi Pangerang Mustamu selaku Kepala Desa Punagaya dilansir dari listingberita, Rabu (9/8/2017).

Adik kandung Wakil Bupati Jeneponto Mulyadi Mustamu itu menambahkan Mobil Ambulance desa tidak hanya digunakan untuk orang sakit saja. Namun mobil tersebut juga bisa digunakan untuk keperluan warga lainnya.

Mobil Ambulance Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.

”Mobil ambulance bisa digunakan untuk keperluan lain, seperti mengantar pengantin, jadi bukan cuma orang sakit saja.”Jelas Andi Pangerang yang juga ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi ) Jeneponto.

Mobil Ambulance milik Desa Punagaya tersebut kini masih dalam tahap branding di Makassar dan rencananya akan mulai beroperasi dalam waktu dekat ini.

”Mobil itu masih dalam proses branding di Makassar, Insya Allah mudah mudahan dalam waktu dekat ini bisa dioperasikan,”kata Andi Pangerang.

Diketahui pengadaan mobil ambulance itu dilakukan berdasarkan hasil musyawarah desa dengan menggunakan dana desa.

”Memang dari awal tahun 2016 waktu kita musyawarah desa ada beberapa masyarakat yang memang menginginkan pengadaan ambulance desa, tentu kami dari pemerintah desa harus mulai dari petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan terkait dana desa ini, saya lihat diaturannya, Alhamdulillah dibolehkan untuk pengadaan mobil Ambulance di desa, Alhamdulillah tahun 2017 ini kita realisasikan,”bebernya.

Meski sudah memiliki ambulance desa, namun Andi Pangerang berharap semoga tak ada warganya yang sakit.

”Harapan saya, masyarakat di desa kami jangan ada yang sakit”. Jelas Andi Pangerang.