SULSELEKSPRES.COM – Munculnya banyak kecaman hingga ancaman sanksi tak membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin bergeming.
Puting ingin terus melanjutkan serangan hingga seluruh wilayah Ukraina dikuasai secara penuh. Ketegasan sikap Putin ini juga disampaikan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Macron disebut sudah berbicara langsung dengan Putin melalui sambungan telepon. Dimana disebut bahwa selama pembicaraan tak ada tanda Putin ingin mengendorkan serangan.
“Perkiraan Presiden (Macron) adalah yang terburuk akan datang, mengingat apa yang dikatakan Presiden Putin kepadanya,” ungkap penasihat senior Macron yang enggan disebut namanya itu, seperti dikutip dari Detikcom yang melansir dari AFP, Jumat (4/3/2022).
“Tidak ada dalam perkataan Presiden Putin yang bisa menenteramkan kita. Dia (Putin-red) menunjukkan tekad yang besar untuk melanjutkan operasi,” tambahnya lagi.
Dalam percakapan telepon itu, Macron juga mendesak Putin untuk menghindari jatuhnya korban sipil dan mengizinkan akses kemanusiaan.
Terbaru, pasukan Rusia disebut menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Energodar. Dikuatirkan akan terjadi bencana nuklir akibar serangan ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memohon kepada para pemimpin dunia untuk bangkit dan mencegah Eropa dari mati akibat bencana nuklir.
Zelensky sendiri nampak terkejut dengan serangan ini. Hal ini disebutnya baru pertama kal terjadi.
“Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembaki unit tenaga nuklir. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kita. Dalam sejarah umat manusia. Negara teroris sekarang beralih ke teror nuklir,” kata Zelensky dalam pesan video.
