24 C
Makassar
Wednesday, March 26, 2025
HomeMutiara HikmahRAMADHAN DAN KEDERMAWANAN: BELAJAR DARI RASULULLAH

RAMADHAN DAN KEDERMAWANAN: BELAJAR DARI RASULULLAH

- Advertisement -

Mutiara Ramadhan (8):

Oleh: Hadi Daeng Mapuna
(Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar)

Bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan amal kebaikan, termasuk berbagi kepada sesama. Itulah sebabnya bulan Ramadhan disebut juga sebagai bulan berbagi.

Di bulan penuh berkah ini, umat Islam berbagi dengan sesama melalui zakat, infak, dan sedekah. Bentuknya bermacam-macam, ada dalam bentuk uang dan ada juga dalam bentuk makanan jadi, baik makanan utama maupun takjil (makanan untuk berbuka puasa). Hal ini menjadi kesempatan luar biasa bagi setiap Muslim untuk meraih berkah sebanyak-banyaknya.

Salah satu sifat utama Rasulullah saw., yang semakin menonjol di bulan Ramadhan adalah kedermawanan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a., yang artinya:

“Rasulullah saw., adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi ketika bulan Ramadhan, saat Jibril menemuinya. Jibril menemui beliau setiap malam di bulan Ramadhan untuk mengajarkan Al-Qur’an. Dan Rasulullah saw., lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berembus.” (HR. Bukhari & Muslim)

Hadis ini menggambarkan betapa Rasulullah saw., tidak hanya memperbanyak ibadah personal, tetapi juga semakin memperkuat hubungan sosialnya dengan cara berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.

Berbagi kepada sesama merupakan bentuk riil dan pengejawantahan langsung dari ibadah puasa. Pada saat berpuasa, kita merasakan betapa beratnya menahan rasa lapar dan haus. Itu pun hanya berlangsung sekitar 15 jam setiap hari.  Sementara orang-orang yang tidak berpunya harus menahan rasa lapar dan haus setiap hari tanpa batas waktu. Pengalaman ini seharusnya menumbuhkan empati dalam diri kita untuk membantu mereka yang hidup dalam keterbatasan.

Berbagi di bulan Ramadhan akan mendapat berkah dan pahala yang berlipat ganda. Rasulullah saw., bersabda: Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan. (HR. Tirmidzi)

Dalam hadis lain Rasulullah saw., bersabda, yang artinya: “Barang siapa memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Tirmidzi)

Ini menunjukkan bahwa berbagi makanan, misalnya dalam bentuk takjil atau buka puasa bersama, sangat dianjurkan.

Selain itu, berbagi juga membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan cinta dunia.  Hal itu dapat dipahami dari firman Allah dalam al-Quran Surat at-Taubah, yang artinya:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka…” (QS. At-Taubah [9]: 103).

Ramadhan adalah bulan berbagi. Rasulullah saw., telah memberikan contoh terbaik bagaimana menjadi pribadi yang paling dermawan, terutama di bulan yang penuh keberkahan ini. Sudah seharusnya kita meneladani beliau dengan memperbanyak sedekah dan membantu sesama, agar keberkahan Ramadhan semakin terasa dalam hidup kita. Semoga Allah menerima amal ibadah dan sedekah kita, serta menjadikan kita hamba-Nya yang lebih dermawan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Wallahu a’lam.[*]

spot_img
spot_img

Headline

spot_img