28 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeDaerahRatusan Ekor Sapi Mati di Desa Kapita, Diduga Penyakit Virus Jembrana

Ratusan Ekor Sapi Mati di Desa Kapita, Diduga Penyakit Virus Jembrana

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Ratusan ekor sapi dilaporkan mati di Desa Kapita, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.

Dicurigai, kematian ratusan ekor sapi dari sejumlah peternak ini tidak disebabkan oleh penyakit mulut dan kuku (PMK) seperti yang mewabah di banyak daerah.

Dokter hewan Nurliani Syamsul menyebut kalau sejauh ini belum ada hasil laboratorium untuk memastikan. Hanya saja berdasarkan keterangan dari sejumlah peternak, dicurigai jika ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus jembrana.

“Dari keterangan peternak ini bukan PMK. Diduga wabah jembrana dan yang diserang adalah sapi bali.” kata drh Nurliani, (25/1).

Nurliani yang juga Kepala Puskeswan ini menambahkan, dari laporan yang terimanya disebutkan sudah ada sekitar 163 ekor sapi mati dalam rentan waktu yang tidak lama.

“Makanya saya bersama tim turun langsung sosialisasi, pengobatan, sekaligus vaksinasi,” kata dia.

Sekertaris Desa Kapita Iqbal Irwansyah mengatakan, wabah penyakit yang menyerang sudah menimbulkan banyak kerugian di masyarakat. Masyarakat juga disebut kebingungan lantaran wabah ini menyerang lebih parah dari virus PMK.

“Masyarakat bingung karena tidak ada tanda-tanda PMK. Kemarin PMK hanya puluhan sapi yang terkena, sementara penyakit yang ada sekarang sudah ratusan,” jelas Iqbal.

“Kami pemerintah desa sangat prihatin, sudah ratusan ternak yang mati. Ini sangat meresahkan karena kerugian sudah sangat banyak dalam beberapa bulan terakhir.” pungkasnya.

Seperti diketahui, sejumlah dokter hewan dari Dinas Pertanian bidang kesehatan hewan Kabupaten Jeneponto ini berkeliling kandang warga untuk membantu pengobatan dan vaksinasi secara gratis.

(yusdin rukka)

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Ratusan ekor sapi dilaporkan mati di Desa Kapita, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.

Dicurigai, kematian ratusan ekor sapi dari sejumlah peternak ini tidak disebabkan oleh penyakit mulut dan kuku (PMK) seperti yang mewabah di banyak daerah.

Dokter hewan Nurliani Syamsul menyebut kalau sejauh ini belum ada hasil laboratorium untuk memastikan. Hanya saja berdasarkan keterangan dari sejumlah peternak, dicurigai jika ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus jembrana.

“Dari keterangan peternak ini bukan PMK. Diduga wabah jembrana dan yang diserang adalah sapi bali.” kata drh Nurliani, (25/1).

Nurliani yang juga Kepala Puskeswan ini menambahkan, dari laporan yang terimanya disebutkan sudah ada sekitar 163 ekor sapi mati dalam rentan waktu yang tidak lama.

“Makanya saya bersama tim turun langsung sosialisasi, pengobatan, sekaligus vaksinasi,” kata dia.

Sekertaris Desa Kapita Iqbal Irwansyah mengatakan, wabah penyakit yang menyerang sudah menimbulkan banyak kerugian di masyarakat. Masyarakat juga disebut kebingungan lantaran wabah ini menyerang lebih parah dari virus PMK.

“Masyarakat bingung karena tidak ada tanda-tanda PMK. Kemarin PMK hanya puluhan sapi yang terkena, sementara penyakit yang ada sekarang sudah ratusan,” jelas Iqbal.

“Kami pemerintah desa sangat prihatin, sudah ratusan ternak yang mati. Ini sangat meresahkan karena kerugian sudah sangat banyak dalam beberapa bulan terakhir.” pungkasnya.

Seperti diketahui, sejumlah dokter hewan dari Dinas Pertanian bidang kesehatan hewan Kabupaten Jeneponto ini berkeliling kandang warga untuk membantu pengobatan dan vaksinasi secara gratis.

(yusdin rukka)

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img