MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 kota Makassar mengaku kewalahan menangani persoalan wabah pandemi yang ada di Kota Daeng.
Tugas yang sebelumnya ditangani oleh gabungan dari sejumlah stakholder, kini hanya ditangani oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saja.
Peralihan kewenangan penanganan Covid-19 di lapangan ini mulai terjadi semenjak tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 berubah menjadi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada (26/10/2020) lalu.
“Kalau boleh jujur, kita memang jewalahan. Keluhan-keluhan itu selalu ada dan itu manusiawi,” ujar Kasatpol PP kota Makassar, Iman Hud, di Shox Coffee, Rabu (11/11/2020) siang.
Lebih lanjut Iman Hud mengatakan, meskipun kendala-kendala di lapangan banyak yang terjadi, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk bekerja maksimal.
“Ya dulu kan gabungan dari sejumlah stakeholder. Sekarang tinggal kita sendiri. Tapi itu tidak serta-merta menyurutkan semangat kami untuk bekerja maksimal,” jelasnya.
Iman juga berharap, pihak-pihak tertentu seperti Dinas Kesehatan, sangat dibutuhkan kehadirannya di lapangan untuk memastikan semua warga terdeteksi dengan baik, siapa yang terpapar Covid dan siapa yang tidak.
“Kami tentu sangat mengharapkan kehadiran Dinas Kesehatan. Soalnya, setelah kita razia, kita rapid test, Dinkes bisa langsung melakukan PCR, lakukan Swab, supaya bisa terdeteksi,” harapnya.
Selain itu, Iman juga berharap kepada masyarakat agar pro aktif dalam memerangi Covid-19. Sebab, jika hanya satu pihak yang berusaha tanpa ada dukungan dati pihak lain, maka hal itu cuma dianggap sia-sia saja.
Sehingga, kesadatan masyarakat akan protokol kesehatan bisa dimaksimalkan dan diterapkan dengan baik, agar Makassar bisa kembali menuju zona hijau.
“Ketidaksadaran masyarakat memang jadi faktor penghambat juga. Jadi kita harapkan masyarakat bisa turut andil memberantas Covid-19, supaya kita bisa kembali masuk zona hijau,” terang Iman.
Di sisi lain, Iman juga berharap pemerintah setempat bisa memberikan contoh yang baik dalam mencegah penularan virus mematikan tersebut.
“Pemerintah juga harusnya memberikan contoh yang baik lewat tindakan. Karena masyarakat tidak bisa hanya diberikan imbauan saja. Mereka butuh contoh dalam berbuat,” bebernya.
