Soal Toraja, NH Runut Hubungannya Dengan Rudiyanto Asapa

pasangan calon Gubernur Sulsel NH-Azis.(Int)

MAKASSAR – Bakal Calon Gubernur (Cagub) Sulsel dari Partai Golkar, Nurdin Halid (NH), bercerita soal masyarakat Toraya, sebutan untuk Toraja.

Sebagai putra berdaarah Bone, NH kembali memanfaatkan hubungan keadaerahan pada calon pemilihnya, di Toraja. Dia menyebutkan nama tokoh yang dianggap berpengaruh di Toraja. Salah satunya adalah Mantan Bupati Sinjai dua periode Andi Rudiyanto Asapa yang beristrikan orang Toraja Felicitas Rudiyanto Tallulembang.

NH menyebut dirinya memiliki menantu yang berdarah Toraja. Adalah Andi Seto Gadistha Asapa, putra dari mantan Cagub Sulsel 2013, Rudiyanto Asapa dan istrinya Felicitas, wanita kelahiran Toraja.

Seto menikah dengan putri Nurdin Halid, Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, yang telah dikarunia dua orang anak itu.

“Saya memahami orang Toraja luar dalam. Mereka itu pemberani. Teguh memegang prinsip, dan gigih dalam memperjuangkan target hidupnya. Makanya, orang Toraja itu banyak yang sukses, pintar dan cerdas,” kata Nurdin Halid memuji prinsip orang Toraja kepada wartawan Senin, (28/8).

Menurut NH yang maju berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar, jauh sebelum anaknya menikah dengan Seto, dirinya sudah bergaul dengan banyak orang Toraja, termasuk saat masih di bangku kuliah.

Karakter masyarakat Toraja disebut melekat pada diri menantunya, Seto. Selain itu, kata dia, orang Toraja umumnya tak banyak bicara tapi banyak bekerja. Sehingga, tak heran, banyak petinggi di pusat pun suka dengan orang-orang Toraja.

“Satu lagi yang saya suka sama saudara kita dari Toraja. Gaya hidup dan cara berpikir mereka sangat sederhana. Belum lagi, mereka jujur dan tak suka berbelit-belit. Mereka suka dengan keterbukaan dan saya banyak belajar dari mereka,” katanya.

Sebelumnya, tokoh masyarakat Toraja, Sudarman, menyebut sosok HAM NH sebagai Toraya sejati. Toraya adalah sebutan bagi orang Toraja asli. Ketua Harian DPP Golkar itu punya karakter asli Toraya dan sekarang sudah beranak cucu berdarah Toraja.

Korbid Ekonomi DPD I Golkar Sulsel ini menilai karakter Toraya yang melekat pada sosok NH adalah pemberani. Toraya selalu bisa berjaya dalam perantauan itu utamanya karena karakter ini.

“NH ini punya karakter pemberani. Berani dalam segala hal. Yang paling kelihatan adalah sangat berani ambil risiko. Dan setahu saya semua itu untuk kepentingan orang banyak,” kata Sudarman.

Ketua Bidang Ekonomi Kombongan Sang Torayan (Pekumpulan Masyarakat Toraja) ini menjelaskan, jatuh bangun dalam berjuang bagi Toraya adalah kelaziman.

“Masyarakat Toraja meyakini tidak ada orang yang berhasil tanpa pernah jatuh dulu. Jatuh kalau Pak NH jatuh bangun dengan segala tantangannya tapi bisa bangkit lagi, itulah karakter Toraya, itulah penyebabnya,” kata Sudarman.

Jubir NH-AZIZ, Muhammad Natsir, mengakui, tingkat penerimaan NH-AZIZ di publik semakin baik. “Progres itu menunjukkan masyarakat tidak lagi peduli pada masa lalu kandidat. Apalagi jika masa lalu itu terjadi akibat persoalan kebijakan. Sepertinya, masyarakat lebih peduli pada sosok yang dianggap bisa memberi perubahan di Sulsel. Dan itu, melekat di NH-AZIZ,” pungkasnya.