31 C
Makassar
Thursday, November 7, 2024
HomeHeadlineStok Beras Sulsel Dinyatakan Aman Hingga 3 Tahun ke Depan

Stok Beras Sulsel Dinyatakan Aman Hingga 3 Tahun ke Depan

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Data Kantor Divisi Regional (Kadivre) Bulog, dalam 37 bulan mendatang, stok beras di provinsi Sulawesi Selatan dinilai cukup.

Ketersediaan itu di luar dari suplai beras dari sulsel ke-23 provinsi di Indonesia.

“Tentu hari ini kita hadir karena ini tulang punggung kita, dan beras menjadi kebutuhan manusia,” kata Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, saat melepas 120 ton Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) Beras Medium Tahun 2019 di Gudang Bulog Sub Divre Makassar, Makassar, Kamis (3/1)/2018).

Sesuai dengan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tanggal 27 Desember 2018 lalu dan melihat perkembangan harga beras di seluruh Indonesia yang mengalami kenaikan 0,80 persen dari bulan Nopember 2018, Perum Bulog melakukan intervensi pasar secara massive melalui kegiatan OP-CBP.

Hal tersebut, ditindaklanjuti dengan peluncuran KSPH Beras Medium yang dilaksanakan serentak oleh Bulog Divre seluruh Indonesia.

KSPH sendiri, bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan tetap memperhatikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan khususnya beras.

Menurut Nurdin, tren kebutuhan beras di Sulsel kian meningkat, namun di negara maju justru berkurang. Ini karena menghindari penyakit diabetes.

“Kalau kita di Indonesia kebutuhan beras kita meningkat, negara maju justru dikurangi, bahkan malam mereka sudah kurangi dan diabetes juga semakin naik. Nah ini penyuluhan kita,” ujar dia.

Sehingga, gagasan untuk menghadirkan varietas beras yang tidak memicu diabetes pun diperlukan.

“Ini sekarang sudah hadir, cuma belum terpromosi. Jadi beras premium kita ini sebenarnya tidak memicu gula darah naik, bukan mengobati diabetes bukan, tidak memicu gula darah kita naik,” jelasnya.

Sementara, untuk kondisi sawah saat memasuki musim penghujan, yang biasanya tergenang, kata Nurdin tidak berpengaruh. Sawah-sawah yang ada di Sulsel kata dia hanya dilewati, tetapi tidak tergenang.

“Sampai hari ini, Alhamdulillah kita masih dalam kondisi belum ada laporan, yang bahwa ada dampak banjir sawah kita belum ada, tetapi kita berdoa mudah-mudahan ya semuanya aman-aman saja,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar, Mansyur mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan KPSH ini, Perum Bulog banyak melibatkan pihak dengan menggunakan jaringan distribusi.

Berdasarkan rilis BPS, Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Sulsel Bulan Desember 2018 pada tanggal 2 Januari 2019 kemarin, Sulsel mengalami inflasi sebesar 0,86 dan inflasi secara nasional sebesar 0,62%. Dimana andil komoditi beras pada inflasi adalah sebesar 0,13%.

“Namun, untuk tetap menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga di masyarakat khususnya di pasar – pasar, Perum Bulog Divre Sulselbar tetap mengadakan kegiatan KPSH ini,” sebutnya.

Divre Sulselbar sejak Januari hingga Desember 2018 telah menggelontorkan CBP sebanyak 9,255 ton. Dengan ketentuan harga di Gudang Rp 8.100/Kg yang akan dilaksanakan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.

Pada kesempatan ini, Mansyur menyampaikan, tahun 2018 Divre Sulselbar telah melakukan pengadaan beras sebanyak 249.508 ton atau mencapai 62,38 persen dari target 400.000 ton. Dan saat ini Divre Sulselbar menguasai stok sebesar 108.330 ton.

“Selama tahun 2018 Divre Sulselbar telah menyebar stok ke 12 Propinsi di Indonesia sebesar 160.876 ton beras,” ungkapnya.

Penulis: Agus Mawan

spot_img
spot_img

Headline

spot_img