MAKASSAR, SULSELEKSPRES – Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez menuding ada oknum tertentu yang ingin mengambil keuntungan dibalik insiden Haringga Sirilia, suporter Persija Jakarta yang dikeroyok hingga tewas oleh oknum Bototoh Minggu (23/9/2018) lalu.
Seperti diketahui, atas Insiden ini, Maung Bandung dipastikan bakal mendapat sanksi berat hingga ternacam didiskualifikasi dari Liga Indonesia.
Baca:
Persib Terancam Sanksi Berat, PSSI Umumkan Minggu Depan
Persib Bandung Diskors, Wapres JK Minta PSSI Contoh Liga Inggris
Wapres JK Setuju Persib Diskors Setahun, PSM Ambil Alih Puncak Klasemen?
Pelatih berusia 61 tahun ini meminta kepada PSSI untuk mengambil keputusan dengan bijak untuk kasus seperti ini dan tidak mendengarkan intervensi dari manapun.
“Terkadang ada orang-orang yang mengambil keuntungan dari situasi ini. Jadi jangan dengar orang ini, dia ingin kami didenda, dihukum, jangan (dengar),” kata Gomez, seperti dikutip dari indosport.com Minggu (30/9/2018).
Wapres JK Sarankan Persib Bandung diskors Satu Tahun
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara terkait insiden kematian salah seorang suporter The Jakmania bernama Haringga Sirilia yang diduga dikroyok oleh oknum Bobotoh, pendukung Persib Bandung.
Orang nomor dua di Indonesia ini mengatakan, yang harus dihukum adalah Klub Persib Bandung. Menurut JK, Maung Bandung pantas mendapat skorsing satu tahun, langkah ini guna mencegah perkelahian suporter.
“Ini harus dibikin aturan yang ketat. Dia punya timnya diskors, satu tahun, jelas begitu. Tidak bisa semua dihentikan, nanti sepak bola Indonesia bagaimana,” kata JK dilansir dari kumparan.com, Selasa (25/9/2018).
Liga Indonesia Dihentikan Selama 2 Pekan
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi resmi menghentikan Liga Indonesia selama dua pekan.
“Dalam hal ini dalam pemerintah setelah dapat laporan dari berbagai pihak dan BOPI sudah melakukan pertemuan, pemerintah meminta liga sepakbola dihentikan sementara selama dua pekan,” ujar Imam Nahrawi dikutip dari detikcom Senin, (25/9/2018).
Menpora juga meminta kepada PSSI untuk menangani dengan serius atas insiden kematian supoter ini.
Penulis: Muhammad Adlan
