MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Proses pengalihan hak kelola stadion Andi Matalatta, Mattoanging, kota Makassar, dari piak YOSS ke pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, ternyata tidak kunjung meredupkan simpang siurnya.
Pasalnya, kedua kubu tersebut (YOSS dan Pemprov) tidak kunjung berdamai untuk menyelesaikan siapa sebenarnya yang memiliki hak kelola stadion.
Secara sah, saat ini hak kelola stadion ada di tangan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, sebab KONI telah mengembalikan mandat pengelolaan per tanggal (31/8/2019) lalu.
Pasca menerima mandat kelola daari KONI, pihak Pemprov Sulsel dalam hal ini Gubernur SUlawesi Selatan, Nurdin Abdullah, langsung merespon melalui pencanangan anggaran renovasi stadion yang mencapai 200 milliar rupiah.
BACA: KPK : Stadion Mattoangin Jelas Milik Pemprov Sulsel, YOSS Hanya Pengelola
“Tentu kita berharap 2020 kita sudah anggarkan bagaimana stadion kita bisa menjadi stadion yang layak. Tentu menjadi sport center di situ, karena lahannya juga cukup besar. Saya kira dengan rehab stadion dan semuanya sekitar 200-an (miliar),” ujar Nurdin.
Menanggapi hal tersebut, pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) mempertanyakan anggaran yang selama ini dialihkan ke pembenahan GOR Sudiang.
“Katanya anggaran itu dialihkan ke Sudiang, itu juga tidak terpelihara. Padahal Gubernur merencanakan ratusan juta, tapi sampai sekarang tidak pernah dipakai. Kolam renangnya hancur dan tidak pernah dipakai sebelum diresmikan,” ujar ketua umum YOSS, Andi Karim Beso.
“Setelah itu dikesampingkan lalu membangun Stadion Barombong yang menghabiskan dana 200 milyar. Kejaksaan dan kepolisian harusnya menyoroti itu karena bangunannya sempat ambruk sebelum dipakai,” lanjutntya dala konferensi pers di Popsa, Rabu (4/9/2019).
“Bahkan dipasok lagi dana 5 sampai milyar tapi akhirnya ditarik, padahal Pemda seakan-akan mau merehabilitas Stadion Mattoanging. Yang ada saja belum selesai, kenapa mau urus Stadion Mattoanging lagi yang jelas-jelas dikelola oleh YOSS,” imbuhnya.
Terlebih lagi YOSS mengaku memiliki bukti ak kelola yang menjadi dasar mereka bertaha untuk mengelola Stadion Andi Matalatta, Mattoanging, kota Makassar.
“Gubernur baru dan Pemda seakan-akan merasa sebagai pemilik, kemana mereka selama 30 tahun? Pada prinsipnya kami bertahan untuk tidak menyerahkan karena punya dasar hukum dan dokumen yang kuat,” tegas Karim.
“Selama ini kami juga tidak pernah mengatakan bahwa YOSS yang memiliki kawasan atau aset ini seperti yang selalu diberitakan. Tapi nyatanya Pemda mengaku sebagai pemilik setelah keluarnya akte Nomor 40 Tahun 1987.”
“Proses pengambilalihan ini kan dari pemerintah melalui KONI saat itu yang merupakan hasil dari Musyawarah Olahraga Daerah dan Rapat Paripurna Daerah selama tiga kali. YOSS ini bukan sekedar yayasan swasta tapi juga mitra,” tutup Karim.
