SULSELEKSPRES.COM – Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid memberikan pembelaan terhadap TNI yang terlibat langsung mencopot baliho Habib Rizieq Shihab.
Menurutnya, keterlibatan TNI mencopot baliho di Jakarta karena Gubernur Anies Baswedan melempem. Anies dianggap cenderung membiarkan karena memiliki utang jasa saat pencalonan dirinya di Pilgub.
“Tau knp TNI smp turun tangan @fadlizon dalam rangka pencopotan baleho-baleho liar, ilegal & tdk berizin ? itu krn Gubernur @aniesbaswedan sbg pemegang wilayah kekuasaan melempem, dia tak berdaya menghadapi kelompoknya sendiri krn pny hutang jasa, sebab jd gubernur didukung 212.” kata Muannas melalui akun Twitternya, (21/11/2020).
Tau knp TNI smp turun tangan @fadlizon dalam rangka pencopotan baleho-baleho liar, ilegal & tdk berizin ? itu krn Gubernur @aniesbaswedan sbg pemegang wilayah kekuasaan melempem, dia tak berdaya menghadapi kelompoknya sendiri krn pny hutang jasa, sebab jd gubernur didukung 212.
— Muannas Alaidid (@muannas_alaidid) November 20, 2020
Seperti diketahui, pencopotan baliho Habib Rizieq dilakukan langsung oleh TNI. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dengan tegas menyatakan bahwa pencopotan baliho Rizieq di sejumlah titik merupakan perintahnya. Pencopotan dilakukan prajurit TNI usai beberapa kali upaya pencopotan itu gagal dilakukan petugas Satpol PP.
Aksi TNI ini kemudian menuai pro dan kontra. Beberapa pihak mengkritik lantaran menganggap pencopotan baliho bukan pekerjaan TNI.
Fadli Zon yang merupakan anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI mempertanyakan keterlibatan TNI untuk mencopot baliho Rizieq Shihab.
Fadli menilai penertiban baliho bukan kewenangan TNI. Perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dianggapnya sudah di luar tugas pokok dan fungsi TNI.
“Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan n tupoksi TNI. Sebaiknya jgn semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lg “dwifungsi ABRI” imbangi “dwifungsi polisi”.” pungkas Fadli Zon.
