MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Atribut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel rupanya masih terpampang di beberapa titik, di Kota Makassar.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulsel, Laode Arumahi mengatakan, pihaknya sudah merekomendasikan mengenai pencabutan atribut milik empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sebab, kata mantan wartawan senior itu, menurut undang-undang adalah rananya KPU. “Kami sudah melakukan penyuratan kepada KPU untuk melakukan eksekusi, Karena itu adalah pelanggan administrasi,” kata Laode Arumahi, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (27/3/2018).
BACA:Â Jumardi Haruna: Saya Siap Tantang Ketua PBB Sulsel
Lebih jauh dia menjelaskan , bahwa Bawaslu Sulsel sudah menerima jawaban dari KPU atas permintaan untuk menertibkan semua atribut milik empat Paslon tersebut. Mulai dari kota Makassar hingga ke 23 kabupaten kota se Sulsel.
“Surat dari Bawaslu itu mereka sudah tindak lanjuti dengan kegiatan penertiban. Mereka sudah koordinasi dengan KPU kabupaten kotanya, termasuk instansi terkait, kalau pun masih ada terpampang di titik-titik tertentu berarti belum selesai itu penertibannya yang seharusnya KPU selesaikan,”ungkapnya.
“Kami sudah serahkan ke KPU, kerana bukan Bawaslu yang tertipkan itu. Karena itu adalah pelanggan administrasi,” tambahnya.
Ditanya mengenai jangka waktu penertiban atribut empat pasangan kandidat Pilgub Sulsel, Laode menjelaskan bahwa 14 hari setelah menerima rekomendasi.
“Mereka sudah tahu. 14 hari setelah menerima rekomendasi, mereka sudah harus selesai dan laksanakan. Minggu lalu sudah diberikan rekomendasi,”pungkasnya.
Untuk diketahui, di sejumlah titik masih ada terpampang atribut milik pasangan calon, yakni pasangan nomor urut satu dan pasangan nomor urut tiga.
Atribut milik pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) masih terlihat dengan jelas terpasang di Jalan Perintis Kemerdekaan, depan Disdik Sulsel dan pasangan nomor urut tiga masih ada terpasang di Jalan Topaz Makassar.
Penulis: Abdul Latif
