Beda Arah, Pengamat : PAN dan Nasdem Berpotensi Bingungkan Kader

Illustrasi Kursi Pilkada Sulsel 2018

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Perbedaan arah dukungan jagoan di Pilgub Sulsel dan Pilwali Kota Makassar menyorot dua partai akhir-akhir ini, yakni Partai PAN dan Nasdem.

Beda keinginan di pusat dan didaerah mengusik rumah tangga PAN, DPP yang inginkan Nurdin Abdullah, ditentang keras oleh PAN Sulsel yang ingin bergabung dalam barisan Punggawa Macakka.

BACA : Pilwali Makassar, Rekomendasi Nasdem Ditangan Cicu

Serupa tapi tak sama, Nasdem Sulsel pun dikacaukan kekompakannya dengan mencuatnya nama Indira Mulyasari sebagai wanita lain dari Nasdem yang akan maju dikontestasi Pilwali meski akan dipinang orang lain, disaat Nasdem telah menggemborkan bahwa Cicu adalah satu-satunya yang akan diusung.

BACA : Air Mata Indira, Sinyal Perlawanan Untuk Cicu ?

Meski polemik yang terjadi adalah dinamika bebas dan wajar dalam ranah politik. Tetap saja pergolakan tersebut mengundang reaksi yang berdampak kurang baik.

Direktur Eksekutif Epicentrum Politika, Lembaga Riset dan Konsultan Politik, Iin Fitriani menganggap hal ini berpotensi membingungkan kader partai.

BACA : Hampir Pasti NA Deklarasi Bersama Parpol, PAN Sulsel Bilang Begini

“Sebab kader merupakan penggerak mesin partai yang akan bekerja,dengan adanya lebih dari satu pilihan, meskipun belum pasti, hal tersebut bisa meggoyahkan keyakinan mereka dan tentu akan berpengaruh pada pergerakan,” ungkap Iin Fitriani saat dikonfirmasi melalui pesan singkat oleh Sulselekspres.com, Sabtu (7/10/2017).

Dia juga menambahkan bahwa, pilihan tersebut menggiring mereka untuk condong mendukung pilihan mereka secara personal. Kedua, polemik tersebut menjadi simbol pragmatisme kekuasaan yang buruk dan tidak mencerminkan etika politik yang santun.

BACA : DPW PAN Lawan Putusan Pusat, DPP Dijadwaalkan Kampanyekan IYL

“Masalah ini terjadi di internal partai sendiri,yang mencitrakan kawan sendiri menjadi lawan. Ketiga, pertimbangan politik tersebut adalah manuver untuk menjatuhkan lawan semata. Padahal kita mencari pemimpin,bukan penguasa,”pungkasnya.