Jelang Pilwali Parepare, Tasming Hamid Lakukan Ibadah Khuruj

PAREPARE, SULSELEKSPRES.COM – Bakal calon Wali Kota Parepare Tasming Hamid (TSM) menjalani ibadah khuruj ke India. Keberangkatannya ke negeri Bollywood tersebut seperti diungkapkan juru bicara pemenangannya, Fuad Ukkas, Sabtu (07/09/2017).

“Khuruj ini merupakan salah satu bentuk ibadah sekaligus pendidikan karakter yang memberikan dampak luar biasa bagi banyak orang. TSM malam ini terbang ke India. Kemungkinan 10 hari di sana,” katanya.

Dia menjelaskan, metode khuruj bertujuan membentuk karakter manusia menjadi lebih baik. Mereka yang mengikuti masuk ke dalam sebuah lingkungan dengan suasana damai, suasana ilmu, suasana akhlak di tempat yang baik untuk melakukan banyak kebaikan.

BACA : Tasming Hamid Gelar Pertemuan Tim

“Bersatu dalam satu kelompok kecil, tua dan muda, kaya dan miskin, berbagai latar pendidikan, budaya, warna kulit, bahasa, daerah yang berbeda lebur menjadi satu dengan para ulama dan orang-orang shalih, saling melayani dalam waktu yang telah ditentukan, bersilaturahmi menembus batas wilayah,” jelasnya.

Dia mengemukakan, acara makan bersama, ibadah bersama, saling memuliakan, bersilaturahmi ke rumah-rumah adalah beberapa program yang berdampak positif, menimbulkan rasa solidaritas, persatuan dan persaudaraan.

“Ini merupakan salah satu cara yang bisa diterapkan untuk membantu mengakrabkan berbagai kelompok, menyatukan berbagai perbedaan, menyadarkan bahwa kita semua bersaudara serta satu kesatuan yang seharusnya saling menguatkan dan membesarkan serta memuliakan. Hal itulah yang sedang dijalani Bakal Calon Wali Kota Parepare Tasming Hamid, dalam kurun waktu lebih sepekan ini,” paparnya.

BACA : Warga Semakin Mengagumi Karakter Pribadi Tasming Hamid

Sementara, Tasming Hamid menerangkan, dengan khuruj pihaknya dapat meluangkan waktu untuk secara total berdakwah, dengan berbagai kegiatan di antaranya ta’lim (membaca hadits atau kisah sahabat, jaulah (mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah), bayan, mudzakarah (menghafal) 6 sifat sahabat, dan banyak amalan lainnya.

“Kegiatan ini sangat intens sekali di masjid, dan hampir menghabiskan 70 persen waktu untuk menyampaikan ilmu kepada orang lain,” tuturnya.

Selain itu, kata dia, juga mengadakan malam Ijtima’ (berkumpul), di mana dalam Ijtima’ akan diisi dengan Bayan (ceramah agama) oleh para ulama atau tamu dari luar negeri yang sedang khuruj di sana.

“Kekompakan dan kebersamaan sangat menonjol sekali. Kami tak hanya mencari dari segi keilmuan atau pengajian, tapi juga sangat mengharap agar umat Islam semakin kuat,” tandasnya.