28 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeDaerahBupati Bone: Seluruh Lapangan dan Masjid Tetap Digunakan Salat Idulfitri

Bupati Bone: Seluruh Lapangan dan Masjid Tetap Digunakan Salat Idulfitri

PenulisYusnadi
- Advertisement -

BONE, SULSELEKSPRES.COM – Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1442 Hjiriah/2021 Masehi yang jatuh pada Kamis (13/5/2021).

Hal itu diputuskan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam sidang isbat yang dilaksanakan secara daring pada Selasa (11/5).

Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Kabupaten Bone, pun telah mempersiapkan pelaksanaan salat Idulfitri.

Rencananya Bupati Bone bersama sejumlah pejabat di Kabupaten Bone dijadwalkan melaksanakan salat idulfitri di Lapangan Merdeka

Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi meminta seluruh lapangan dan masjid di Bone digunakan untuk salat idulfitri.

Ini bertujuan agar tidak ada tempat salat yang membludak, sehingga masyarakat salat di mana pun tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Supaya masyarakat salat idulfitri tidak membludak di satu tempat, maka Lapangan dan Masjid di desa, kelurahan maupun kecamatan digunakan semua, sehingga protokol kesehatan tetap terjaga,” ujarnya.

Bupati Bone dua periode ini menyampaikan, lapangan dan masjid yang digunakan untuk salat idulfitri dijaga oleh petugas.

“Nantinya, akan ada petugas mengukur suhu tubuh, membagikan masker bagi yang tidak membawa masker serta menyiapkan handsanitizer. Selain itu, ada yang mengontrol jika ada yang melepas masker dan mengatur jarak,” ungkapnya.

Dengan dilaksanakannya idulfitri tahun ini, A Fahsar mengharapkan semangat silaturahmi tetap terjaga dengan memperhatikan protokol kesehatan.

“Kita berharap tahun ini bisa menambah semangat kita dalam bersilaturahmi dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” harapnya.

Saat ditanyai untuk kegiatan open house, lebih lanjut kata Fahsar, tidak akan menggelar. Namun, di lain sisi, ia tidak melarang orang atau keluarga datang bersilaturahmi.

“Tidak terbuka seperti dulu sebelum ada pandemi. Dulu kan ada tenda didirikan, siapa pun boleh datang, tetapi kami juga tidak menutup rumah, kalau mau datang lihat situasi. Kalau bergerombol pasti ditahan. Kalau ada yang mau datang, jangan lebih dari 10 orang, kalau lebih tahan dulu, jangan masuk,” terangnya.

- Advertisement -

BONE, SULSELEKSPRES.COM – Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1442 Hjiriah/2021 Masehi yang jatuh pada Kamis (13/5/2021).

Hal itu diputuskan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam sidang isbat yang dilaksanakan secara daring pada Selasa (11/5).

Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Kabupaten Bone, pun telah mempersiapkan pelaksanaan salat Idulfitri.

Rencananya Bupati Bone bersama sejumlah pejabat di Kabupaten Bone dijadwalkan melaksanakan salat idulfitri di Lapangan Merdeka

Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi meminta seluruh lapangan dan masjid di Bone digunakan untuk salat idulfitri.

Ini bertujuan agar tidak ada tempat salat yang membludak, sehingga masyarakat salat di mana pun tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Supaya masyarakat salat idulfitri tidak membludak di satu tempat, maka Lapangan dan Masjid di desa, kelurahan maupun kecamatan digunakan semua, sehingga protokol kesehatan tetap terjaga,” ujarnya.

Bupati Bone dua periode ini menyampaikan, lapangan dan masjid yang digunakan untuk salat idulfitri dijaga oleh petugas.

“Nantinya, akan ada petugas mengukur suhu tubuh, membagikan masker bagi yang tidak membawa masker serta menyiapkan handsanitizer. Selain itu, ada yang mengontrol jika ada yang melepas masker dan mengatur jarak,” ungkapnya.

Dengan dilaksanakannya idulfitri tahun ini, A Fahsar mengharapkan semangat silaturahmi tetap terjaga dengan memperhatikan protokol kesehatan.

“Kita berharap tahun ini bisa menambah semangat kita dalam bersilaturahmi dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” harapnya.

Saat ditanyai untuk kegiatan open house, lebih lanjut kata Fahsar, tidak akan menggelar. Namun, di lain sisi, ia tidak melarang orang atau keluarga datang bersilaturahmi.

“Tidak terbuka seperti dulu sebelum ada pandemi. Dulu kan ada tenda didirikan, siapa pun boleh datang, tetapi kami juga tidak menutup rumah, kalau mau datang lihat situasi. Kalau bergerombol pasti ditahan. Kalau ada yang mau datang, jangan lebih dari 10 orang, kalau lebih tahan dulu, jangan masuk,” terangnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img