25 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeHealthCegah Penyakit Ginjal, Ini Fungsi Tes Kadar Ureum dalam Tubuh

Cegah Penyakit Ginjal, Ini Fungsi Tes Kadar Ureum dalam Tubuh

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Tugas utama ginjal adalah membuang limbah dan cairan ekstra dari tubuh. Jika seseorang memiliki masalah atau penyakit ginjal, bahan limbah ini dapat menumpuk di dalam darah. Seiring waktu, penumpukan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk tekanan darah tinggi, anemia, dan penyakit jantung.

Bagi mereka yang memiliki masalah ginjal, dokter biasanya menggunakan BUN atau tes nitrogen urea darah (tes kadar ureum) untuk mengukur jumlah nitrogen urea dalam darah. Nitrogen urea adalah produk limbah yang dikeluarkan ginjal dari darah. Tingkat BUN yang lebih tinggi dari normal mungkin merupakan tanda bahwa ginjal tidak bekerja dengan baik.

Namun, fungsi dari tes ini tak semata hanya berfungsi untuk memeriksa kadar nitrogen urea dalam darah.

Fungsi Tes Kadar Ureum dalam Tubuh

Berikut adalah beberapa fungsi tes kadar ureum pada tubuh:

1. Mendeteksi Gangguan Ginjal Sedari Dini

Seseorang mungkin memerlukan tes BUN apabila dokter mencurigai kalau dirinya memiliki penyakit atau kerusakan ginjal. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan tes BUN pada pemeriksaan fisik berkala jika seseorang memiliki faktor risiko penyakit ginjal yang lebih tinggi. Sebab, tahap awal dari masalah atau penyakit ginjal serius umumnya tidak memnimbulkan gejala apapun. Dengan demikian, tes kadar ureum pada tubuh bermanfaat dalam mencegah gangguan ginjal yang parah karena dapat mendeteksi gangguan pada organ tersebut sedari dini.

2. Mengevaluasi Ginjal

Beberapa masalah kesehatan seperti diabetes atau hipertensi berkaitan erat dengan ginjal. Contohnya seperti nefropati diabetik sebagai penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes. Semakin lama seseorang mengidap diabetes, risiko untuk terkena nefropati diabetik akan semakin meningkat. Karena itu, dokter biasanya akan menganjurkan pemeriksaan tes kadar ureum pada pengidap kondisi tertentu seperti diabetes untuk mengevaluasi ginjal.

3. Menentukan Efektivitas Perawatan

Fungsi tes kadar ureum selanjutnya adalah untuk membantu menentukan keefektifan perawatan dialisis. Sebab, salah satu cara untuk mengukur seberapa baik dialisis mengeluarkan urea dari tubuh adalah dengan mengukur kadar nitrogen urea darah (BUN). BUN diukur sebelum dan sesudah sesi perawatan dialisis. Kemudian kedua angka tersebut dibandingkan untuk melihat seberapa turun kadar ureum dalam darah, pasca perawatan dialisis dilakukan.

4. Membantu Mendiagnosa Sejumlah Kondisi Lain

Sebagai bagian dari kelompok tes darah, tes kadar ureum juga dapat membantu mendiagnosa sejumlah kondisi lain. Misalnya seperti kerusakan hati, obstruksi saluran kemih, gagal jantung kongestif, atau perdarahan gastrointestinal. Meski begitu, hasil tes BUN yang abnormal semata tidak dapat digunakan untuk memastikan diagnosis beberapa masalah kesehatan tersebut.
Sumber: halodoc.com

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Tugas utama ginjal adalah membuang limbah dan cairan ekstra dari tubuh. Jika seseorang memiliki masalah atau penyakit ginjal, bahan limbah ini dapat menumpuk di dalam darah. Seiring waktu, penumpukan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk tekanan darah tinggi, anemia, dan penyakit jantung.

Bagi mereka yang memiliki masalah ginjal, dokter biasanya menggunakan BUN atau tes nitrogen urea darah (tes kadar ureum) untuk mengukur jumlah nitrogen urea dalam darah. Nitrogen urea adalah produk limbah yang dikeluarkan ginjal dari darah. Tingkat BUN yang lebih tinggi dari normal mungkin merupakan tanda bahwa ginjal tidak bekerja dengan baik.

Namun, fungsi dari tes ini tak semata hanya berfungsi untuk memeriksa kadar nitrogen urea dalam darah.

Fungsi Tes Kadar Ureum dalam Tubuh

Berikut adalah beberapa fungsi tes kadar ureum pada tubuh:

1. Mendeteksi Gangguan Ginjal Sedari Dini

Seseorang mungkin memerlukan tes BUN apabila dokter mencurigai kalau dirinya memiliki penyakit atau kerusakan ginjal. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan tes BUN pada pemeriksaan fisik berkala jika seseorang memiliki faktor risiko penyakit ginjal yang lebih tinggi. Sebab, tahap awal dari masalah atau penyakit ginjal serius umumnya tidak memnimbulkan gejala apapun. Dengan demikian, tes kadar ureum pada tubuh bermanfaat dalam mencegah gangguan ginjal yang parah karena dapat mendeteksi gangguan pada organ tersebut sedari dini.

2. Mengevaluasi Ginjal

Beberapa masalah kesehatan seperti diabetes atau hipertensi berkaitan erat dengan ginjal. Contohnya seperti nefropati diabetik sebagai penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes. Semakin lama seseorang mengidap diabetes, risiko untuk terkena nefropati diabetik akan semakin meningkat. Karena itu, dokter biasanya akan menganjurkan pemeriksaan tes kadar ureum pada pengidap kondisi tertentu seperti diabetes untuk mengevaluasi ginjal.

3. Menentukan Efektivitas Perawatan

Fungsi tes kadar ureum selanjutnya adalah untuk membantu menentukan keefektifan perawatan dialisis. Sebab, salah satu cara untuk mengukur seberapa baik dialisis mengeluarkan urea dari tubuh adalah dengan mengukur kadar nitrogen urea darah (BUN). BUN diukur sebelum dan sesudah sesi perawatan dialisis. Kemudian kedua angka tersebut dibandingkan untuk melihat seberapa turun kadar ureum dalam darah, pasca perawatan dialisis dilakukan.

4. Membantu Mendiagnosa Sejumlah Kondisi Lain

Sebagai bagian dari kelompok tes darah, tes kadar ureum juga dapat membantu mendiagnosa sejumlah kondisi lain. Misalnya seperti kerusakan hati, obstruksi saluran kemih, gagal jantung kongestif, atau perdarahan gastrointestinal. Meski begitu, hasil tes BUN yang abnormal semata tidak dapat digunakan untuk memastikan diagnosis beberapa masalah kesehatan tersebut.
Sumber: halodoc.com

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img