Bagi Mahasiswa, kebijakan itu sangat memberatkan dan justru membuat ekonomi masyarakat semakin terpuruk.
Maka dari inilah muncul geliat-geliat mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Makassar bermunculan untuk merespon kebijakan pemerintah yang dianggap tak memihak rakyat.
Geliat-geliat ini akhirnya berakibat digelarnya aksi demonstrasi besar-besaran oleh gabungan mahasiswa Makassar. Dimulai dari tanggal 21 April 1996 dan berakhir pada tanggal 30 April 1996 yang ditandai dengan penandatanganan piagam kerukunan.
Saat pecahnya perisitiwa amarah, 24 April 1996 silam, 3 mahasiswa meregang nyawanya dan ratusan demonstran mengalami kekerasan fisik dari ABRI (sekarang TNI dan Polri).
Dari kesaksian salah seorang pengurus Himpunan Mahasiswa Sipil kala itu, Nur Khaerat Nur, dirinya bersama massa demonstran mengikuti rangkaian aksi pada 22 April 1996.
Ia bersama demonstran lainnya, mulanya menggelar aksi mimbar dikampus dan dilanjutkan ke DPRD Tingkat I Sulawesi Selatan dan berakhir di Kantor Gubernur.