25 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeMetropolisHarga Dua Komoditas Pangan Ini Menukik di Awal Tahun 2021

Harga Dua Komoditas Pangan Ini Menukik di Awal Tahun 2021

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Memasuki awal tahun 2021, harga komoditas pangan di kotaMakassar masih terbilang cukup stabil. Tidak ada harga barang yang melonjak maupun terjun secara drastis.

Menurut keterangan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar, Sri Sulsilawati, harga barang di pasaran masih berada di angka stabil.

Akan tetapi, ada dua jenis pangan yang mulai naik harga, yaitu Bawang Merah dan Cabai Rawit. Kenaikan harga dua komoditas ini terhitung mulai hari ini, Rabu (13/1/2021).

Untuk bawang merah, mengalami kenaikan sebesar empat ribu rupiah. Harga awal Bawang Merah di pasaran hanya 26.000 saja, kini naik menjadi 30.000 setiap kilonya.

Sementara untuk cavai rawit, lonjakan harganya cukup drastis, dari yang sebelumnya hanya berkisar di harga 40.000 rupiah saja setiap kilonya, kini naik menjadi 55.000 rupiah per kilo.

Meski begitu, Sri Sulsilawati menegaskan bahwa stok ketersediaan pangan di kota Makassar masih sangat mencukupi.

“Ketersediaannya masih mencukupi. Namun dari segi harga, komoditas bawang merah dan cabai memang mengalami kenaikan harga,” ujarnya.

Leboh lanjut Sri mengatakan, fluktuasi harga barang di pasaran tidak lain kareba dipengaruhi oleh faktor cuaca. Sebab, menurut Sri, di musim hujan seperti ini jumlah produksi di pertanian kerap menurun.

“Faktor iklim cuaca ekstrim biasanya menyebabkan penurunan produksi. Dan adaptasi terhadap perubahan ini dengan menggalakkan program diversifikasi pangan melalui pemanfaatan lahan-lahan pekarangan masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan (Disdag) Makassar, Sri Rezeki, juga tidak membantah fenomena harga barang di pasaran. Ia juga tidak membantah bahwa harga pangan memang kerap naik karena faktor cuaca.

Dengan begitu, kenaikan harga pangan di pasaran itu juga terpaksa diberikan oleh pedagang. Sebab, mayoritas dari mereka juga membeli dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya.

“Jadi otomatis harga jualnya juga mengalami kenaikan. Karena kenaikan harga dipengaruhi oleh faktor cuaca,” tutup Sri.

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Memasuki awal tahun 2021, harga komoditas pangan di kotaMakassar masih terbilang cukup stabil. Tidak ada harga barang yang melonjak maupun terjun secara drastis.

Menurut keterangan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar, Sri Sulsilawati, harga barang di pasaran masih berada di angka stabil.

Akan tetapi, ada dua jenis pangan yang mulai naik harga, yaitu Bawang Merah dan Cabai Rawit. Kenaikan harga dua komoditas ini terhitung mulai hari ini, Rabu (13/1/2021).

Untuk bawang merah, mengalami kenaikan sebesar empat ribu rupiah. Harga awal Bawang Merah di pasaran hanya 26.000 saja, kini naik menjadi 30.000 setiap kilonya.

Sementara untuk cavai rawit, lonjakan harganya cukup drastis, dari yang sebelumnya hanya berkisar di harga 40.000 rupiah saja setiap kilonya, kini naik menjadi 55.000 rupiah per kilo.

Meski begitu, Sri Sulsilawati menegaskan bahwa stok ketersediaan pangan di kota Makassar masih sangat mencukupi.

“Ketersediaannya masih mencukupi. Namun dari segi harga, komoditas bawang merah dan cabai memang mengalami kenaikan harga,” ujarnya.

Leboh lanjut Sri mengatakan, fluktuasi harga barang di pasaran tidak lain kareba dipengaruhi oleh faktor cuaca. Sebab, menurut Sri, di musim hujan seperti ini jumlah produksi di pertanian kerap menurun.

“Faktor iklim cuaca ekstrim biasanya menyebabkan penurunan produksi. Dan adaptasi terhadap perubahan ini dengan menggalakkan program diversifikasi pangan melalui pemanfaatan lahan-lahan pekarangan masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan (Disdag) Makassar, Sri Rezeki, juga tidak membantah fenomena harga barang di pasaran. Ia juga tidak membantah bahwa harga pangan memang kerap naik karena faktor cuaca.

Dengan begitu, kenaikan harga pangan di pasaran itu juga terpaksa diberikan oleh pedagang. Sebab, mayoritas dari mereka juga membeli dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya.

“Jadi otomatis harga jualnya juga mengalami kenaikan. Karena kenaikan harga dipengaruhi oleh faktor cuaca,” tutup Sri.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img