MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Makassar hari ini telah menjalani hari pertama masa kerja, usai mereka resmi dilantik pada Senin (9/9/2019) pagi.
Di hari pertama kerja, kantor DPRD kota Makassar langsung digeruduk oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Makassar.
Puluhan massa aksi tersebut memadati kantor DPRD kota Makassar dan melakukan unjuk rasa terkait isu kenaikan BPJS, Selasa (10/9/2019).
Massa aksi menilai bahwa BPJS sejauh ini sudah keluar dari esensi yang sebenarnya, sebab saat ini sudah menjadi beban bagi masyarakat menengah kebawah.
“Setelah kita mengkaji beberapa data, banyak temuan di rumah sakit mengenai BPJS yang kami nilai sudah jauh dari esensinya sebagai jaminan kesehatan dan keselamatan masyarakat menengah ķebawah,” ujar koordinator aksi, Zaenal Fadly.
Menanggapi hal tersebut, pihak DPRD kota Makassar mengajak massa aksi untuk berdialog di ruang aspirasi DPRD kota Makassar.
Salah satu anggota DPRD kota Makassar, Abdul Wahab Tahir, yang memimpin dialog tersebut, lebih awal memberikan apresiasi terhadap aspirasi yang diusung massa aksi.
“Kami mengapresiasi adik-adik yang melakukan aksi seperti ini. Kami juga sudah beberapa kali dihubungi media soal ini,” buka Wahab.
Lebih lanjut Wahab mengatakan bahwa pihak DPRD juga tidak pernah sepakat atas kenaikan BPJS yang diusung oleh menteri keuangan,Sri Mulyani.
“Kami dari pihak DPRD itu tidak pernah setuju terkait kenaikan iuran BPJS, seharusnya BPJS itu dikembalikan saja ke masing-masing daerah,” ujar Wahab Tahir.
Dialog tersebut berlangsung sekitar 20 menit. Kemudian massa aksi membubarkan diri dan meninggalkan kantor DPRD kota Makassar.
Penulis : Widyawan Setiadi
