28 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeDaerahKabar Baik Pendirian ITH, Kemenristek Dikti Segera Tinjau Lahan Kampus

Kabar Baik Pendirian ITH, Kemenristek Dikti Segera Tinjau Lahan Kampus

PenulisLuki Amima
- Advertisement -

PAREPARE, SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare tengah memfokuskan rencana pembangunan Institut Teknologi Habibie (ITH), yang semakin progresif dari waktu ke waktu. Hal tersebut, diungkapkan, Kepala Bidang Perencanaan Prasarana Wilayah dan Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappeda Kota Parepare, Zulkarnaen, Rabu (01/08/2018).

Dia mengatakan, beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk mewujudkan kampus negeri berbasis teknik tersebut di antaranya, ketersediaan lahan, prodi dan pembangunan kampus, serta persyaratan lainnya.

“Untuk infrastruktur, dipersiapkan sejak tahun 2015. Rencananya, kata dia, untuk ruang kuliah dan rektorat, gedung dosen dan lainnya, akan dibangun di gedung lama BKPSDMD,” jelasnya.

BACA: Jokowi Kumpul 55 Kepala Daerah di Istana

Di lokasi tersebut, terangnya menjadi ruang kuliah sebanyak enam prodi dengan kapasitas 30 hingga 40 mahasiswa tiap prodi, serta gedung administrasi. Sementara, katanya, gedung pemuda akan dipersiapkan sebagai Kampus II.

Dia menjelaskan, untuk lahan yang berjalan empat tahap, kini telah memasuki tahap ketiga yang lokasinya diJalan Petta Cangge, Kampung Bilalang, Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki, seluas 34,72 hektar. Lahan tersebut, katanya, harus sudah dalam bentuk pembebasan dan sertifikasi, namun sudah berporses di BPN Parepare.

“Lahan tersebut menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi, untuk memenuhi keluarnya izin operasional. Penetapan lahan, juga harus dilakukan sebelum 16 November 2018 mendatang,” ungkapnya.

BACA: Bukan Plt, Menkes RI Puji Mantan Kadis Kesehatan Pemprov Sulsel

Jika DIPA pembangunan kampus sudah ada, lanjut Zulkarnaen, maka lahan yang ada di Bacukiki menjadi pusat aktivitas perkuliahan. Di samping itu, akses jalan masuk juga tengah dilakukan pengukuran dan survei oleh dinas terkait.

“Terakhir, hasil perbicangan Wali Kota dengan Presiden Jokowi terkait pembangunan ITH, juga telah ditindaklanjuti dengan pertemuan di Kemenristek Dikti. Selanjutnya, pihak Kemenristek Dikti akan melakukan visitasi rencana lahan pembangunan kampus. Jadi, kami juga m fokus untuk mempersiapkan visitasi dari Kemenristek Dikti,” paparnya.

Terpisah, Wali Kota Parepare HM. Taufan Pawe membeberkan, pendirian ITH hanya menyangkut persoalan waktu. Terlebih, kata dia, pihaknya bersama telah mempresentasikan soal ITH di lintas Kementerian, yakni Kemenpan RB dan Kemenristek Dikti.

“Jika ITH terwujud, maka akan menjadi institut perguruan tinggi negeri yang pertama di luar Pulau Jawa. Karena ITH kampus negeri, maka terlebih dahulu izin operasionalnya harus keluar baru jalan,” tandasnya.

Sekadar diketahui, dasar pembangunan ITH tertuang dalam Perpres 152 Tahun 2014 tentang Pendirian Institut Teknologi Baharuddin Jusuf Habibie. Adapun rencana prodi yang akan dibentuk di antaranya, Statistika, Teknik Elektro, Teknis Informatika, Sistem Informasi, Sistem Komputer dan Matematika.

- Advertisement -

PAREPARE, SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare tengah memfokuskan rencana pembangunan Institut Teknologi Habibie (ITH), yang semakin progresif dari waktu ke waktu. Hal tersebut, diungkapkan, Kepala Bidang Perencanaan Prasarana Wilayah dan Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappeda Kota Parepare, Zulkarnaen, Rabu (01/08/2018).

Dia mengatakan, beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk mewujudkan kampus negeri berbasis teknik tersebut di antaranya, ketersediaan lahan, prodi dan pembangunan kampus, serta persyaratan lainnya.

“Untuk infrastruktur, dipersiapkan sejak tahun 2015. Rencananya, kata dia, untuk ruang kuliah dan rektorat, gedung dosen dan lainnya, akan dibangun di gedung lama BKPSDMD,” jelasnya.

BACA: Jokowi Kumpul 55 Kepala Daerah di Istana

Di lokasi tersebut, terangnya menjadi ruang kuliah sebanyak enam prodi dengan kapasitas 30 hingga 40 mahasiswa tiap prodi, serta gedung administrasi. Sementara, katanya, gedung pemuda akan dipersiapkan sebagai Kampus II.

Dia menjelaskan, untuk lahan yang berjalan empat tahap, kini telah memasuki tahap ketiga yang lokasinya diJalan Petta Cangge, Kampung Bilalang, Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki, seluas 34,72 hektar. Lahan tersebut, katanya, harus sudah dalam bentuk pembebasan dan sertifikasi, namun sudah berporses di BPN Parepare.

“Lahan tersebut menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi, untuk memenuhi keluarnya izin operasional. Penetapan lahan, juga harus dilakukan sebelum 16 November 2018 mendatang,” ungkapnya.

BACA: Bukan Plt, Menkes RI Puji Mantan Kadis Kesehatan Pemprov Sulsel

Jika DIPA pembangunan kampus sudah ada, lanjut Zulkarnaen, maka lahan yang ada di Bacukiki menjadi pusat aktivitas perkuliahan. Di samping itu, akses jalan masuk juga tengah dilakukan pengukuran dan survei oleh dinas terkait.

“Terakhir, hasil perbicangan Wali Kota dengan Presiden Jokowi terkait pembangunan ITH, juga telah ditindaklanjuti dengan pertemuan di Kemenristek Dikti. Selanjutnya, pihak Kemenristek Dikti akan melakukan visitasi rencana lahan pembangunan kampus. Jadi, kami juga m fokus untuk mempersiapkan visitasi dari Kemenristek Dikti,” paparnya.

Terpisah, Wali Kota Parepare HM. Taufan Pawe membeberkan, pendirian ITH hanya menyangkut persoalan waktu. Terlebih, kata dia, pihaknya bersama telah mempresentasikan soal ITH di lintas Kementerian, yakni Kemenpan RB dan Kemenristek Dikti.

“Jika ITH terwujud, maka akan menjadi institut perguruan tinggi negeri yang pertama di luar Pulau Jawa. Karena ITH kampus negeri, maka terlebih dahulu izin operasionalnya harus keluar baru jalan,” tandasnya.

Sekadar diketahui, dasar pembangunan ITH tertuang dalam Perpres 152 Tahun 2014 tentang Pendirian Institut Teknologi Baharuddin Jusuf Habibie. Adapun rencana prodi yang akan dibentuk di antaranya, Statistika, Teknik Elektro, Teknis Informatika, Sistem Informasi, Sistem Komputer dan Matematika.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img