MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kasus pelecehan seksual kembali marak terjadi. Seperti yang terjadi pada Minggu (20/09/2020) dimana korban diperkosa secara bergilir, teror video seks terhadap beberapa mahasiswa UIN di Makassar yang baru terungkap pada awal bulan Oktober, dan beberapa kasus lainnya.
Pendiri Rumah Kajian Filsafat, Siti Indah Khasanahrah menegaskan bahwa dalam menghindari kasus seperti itu sudah sepantasnya perempuan harus bersatu, cerdas, dan melawan.
“Susahnya kita ini perempuan, tidak solid. Malahan biasa baku bersaing-saing kejagoan, baperan, manja, dan sebagainya,” kata Pendiri Rumah Kajian Filsafat, Siti Indah Khanazahrah, Kamis (29/10/2020).
Siti Indah Khanazahrah yang kerap disapa Siti geram dengan kasus pelecehan yang terus saja terjadi utamanya di Makassar.
BACA:Â Vonis Bu Nuril Dapat Jadi Pembungkam Penyintas Pelecehan Seksual Lainnya
“Banyak sekali. Di lingkaran teman-teman juga,” ujarnya.
Menurutnya dalam penanganan kasus yang meresahkan tersebut utamanya terhadap para perempuan perlu ada campur tangan langsung dari pemerintah.
“Pemerintah harus terlibat dinda. RUU PKS sahkan. Hukum harus tegak untuk hal ini,” ungkapnya.
“Hari ini bukan cuma laki-laki saja yang patriarki, perempuan juga tanpa sadar melanggengkan patriarki,” tambahnya.
