MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Terobosan program pendidikan bakal calon gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) menuai sindiran dari rivalnya, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz).
Melalui Juru Bicara (Jubir) NH-Aziz, Muhammad Risman Pasigai (MRP), program pendidikan yang tidak mewajibkan anak sekolah menggunakan seragam sekolah melawan aturan kerapian untuk peserta didik.
Baca: Ichsan Yasin Limpo: Sosok Pecatur Politik Penuh Kejutan
Baca: Nurdin Halid: Kesatria Perantau Bugis Pulang Kampung
“Karena kalau tidak mewajibkan seragam sekolah, maka bisa di bayangkan bagaimana amburadulnya anak – anak ke sekolah. Sementara seragam itu kan adalah bagaimana mengajarkan kerapian kepada anak sekolah,” jelas Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, saat di hubungi melalui whatsappnya, Sabtu (10/2/2018).
Sebab, kata MRP, bila dibandingkan dengan program pendidikan gratis milik pasangan NH-Aziz, sangat sesuai dengan peraturan mentri pendidikan, yang memperbolehkan peserta didik untuk kenakan serangan sekolah.
Baca: Misteri Angka 7 Bagi Pasangan NH-Aziz di Pilgub Sulsel
Baca: Misteri Dibalik Plat Mobil Kampanye IYL
“Itukan program, yang jelas program NH – Aziz, tidak bertentangan dengan peraturan menteri pendidikan terkait seragam sekolah,” tambahnya.
Alasan, menawarkan program seragam gratis bagi siswa SD, SMP dan SMA tersebut, kata MRP, demi meringankan beban orang tua murid. Sebab yang menjadi keluhan masyarakat Sulsel selama ini adalah soal pembiayaan.
“Kita menggratiskan (Seragam sekolah), karena kita tidak mau orang tua murid terbebani dan kita ingin pastikan anak-anak sekolah semua tidak terbengkalai hanya karena seragam,” tambah Wakil Ketua OKK DPP KNPI itu.
Terpisah, Jubir paket IYL-Cakka, Henny Handayani saat dihubungi mengatakan, program tidak mewajibkan peserta didik memakai seragam adalah bentuk implementasi dari visi pendidikan milik pasangan IYL Cakka, ketika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Sulsel nantinya.
Sebab katanya, nafasnya adalah revolusi pendidikan yang bermuara pada peningkatan kualitas peserta didik. Selain itu secara substansi sekolah mestinya mengupgrade cara berfikir peserta didik.
“Kalau pernyataan pak Ichsan sendiri secara sederhana bahwa yang mau sekolah adalah otaknya bukan bajunya, sepatunya atau tasnya,” jelas Henny sapaan akrabnya Henny Handayani, ssat dihubungi melalui whatsappnya, Sabtu (10/2/2018).
Baca: Misteri Plat Mobil Kampanye IYL, Risman Pasigai: Asli Atau Tidak?
Menurut mantan Ketua Badko HMI Sulselbar itu, loncatan pendidikan harusnya di era melenia ini, sudah harus lebih maju lagi.
“Saya pikir ini adalah loncatan berpikir yang jauh kedepan. Sekilas nampak ganjal tapi hal ini adalah bagian dari semangat IYL untuk memajukan dunia pendidikan secara lebih revolusioner,” pungkasnya.
Penulis: Abdul Latif