MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Perekonomian dunia, khususnya Indonesia, saat ini sedang terguncang akibat merebaknya penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Virus asal kota Wuhan, China, tersebut berhasil membuat berbagai belahan negara down dalam bidang perekonomian, karena nyaris seluruh sendi perdagangan ditutup total.
Selain itu, aktivitas masyarakat di luar rumah juga dibatasi, demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hal ini diperkuat dengan program social dan physical distancing yang dicanangkan pemerintah.
Lebih parahnya, beberapa wilayah di Indonesia seperti DKI Jakarta, Makassar, dan beberapa kota lainnya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang semakin memperlambat laju perekonomian di wilayah tersebut.
Meski begitu, keadaan tersebut bukan tidak memiliki solusi. Peran perusahaan Startup yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pasar digital memiliki posisi yang krusial.
Hadirnya pasar-pasar online seperti Lazada, Tokopedia, dan berbagai pasar digital lainnya tentu mempermudah akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Mulai dari kebutuhan pangan, kebutuhan pekerjaan, sampai pada kebutuhan sekolah, yang semuanya dilakukan di rumah bisa terpenuhi dengan hadirnya pasar online.
BACA:Â Tiga Santri Positif Corona Diisolasi di RSUD Tenriawaru
Hal ini tentu tidak begitu sulit bagi masyarakat Indonesia, sebab berbanding lurus dengan aktivitas pengguna data online dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Berdasarkan data yang dirilis oleh East Ventures, mencatat bahwa posisi Indonesia berada di urutan kedua se-Asia Tenggara (ASEAN) sebagai target investasi perusahaan digital.
“Untuk target investasi startup saja, Indonesia berada di urutan kedua di Asia Tenggara (ASEAN) dengan jumlah 9,8 persen. Indonesia hanya tertinggal dari Singapura yang mencapai 23,2 persen,” ujar Melisa Irene, selaku partner East Ventures.
BACA:Â Priska Adnan Serahkan Bantuan Masker ke Pedagang Pasar
“Sementara beberapa negara lain seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand, masing-masing berada di bawah satu persen,” lanjut Irene.
Hal ini tentu bertambah pesat dengan penyebaran Covid-19. Sebab segala aktivitas yang dilakukan masyarakat (work from home, study from home, dan aktivitas lain) saat ini cenderung menggunakan data internet.
Secara sederhana, kondisi saat ini (Ditengah pandemi Covid-19), kehadiran pasar digital memiliki peran yang sangat vital dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat.