“Pedagang mau naik di atas (masuk ke gedung). Cuma persyaratannya apabila dalam jangka 1 sampai 6 bulan tidak bisa akad kredit maka harus dikeluarkan. Bagaimana caranya kita mau tandatangan surat pernyataan sementara kita saja tidak tau harga yang diajukan. Ini kan jebakan,” tegas dia.
“Semoga anggota dewan memberi solusi bagaimana bisa kita berjualan di situ sebelum MTIR menyetujui harga 42 juta itu,” imbuhnya.
Sementara itu, legislator yang menerima pada pedagang pasar sentral, Wahab Tahir menegaskan bahwa, poin pertama yang harus dipahami bahwa para pedagang kaki lima sudah legawa, tampat yang selama ini digunakan memang tidak benar.
“Mereka jualan kan bukan pada tempatnya dan mereka menyadari dan mereka sudah bisa menerima walaupun terasa, bahwa mereka itu sakit,” ungkapnya.
Dia mengatakan, bagi pedagang yang memiliki sertifikat solusinya adalah meninjau ulang kembali harga yang ditawarkan oleh MTIR. sementara untuk pedagang yang tidak bersertifikat tetap harus dicarikan solusi.
“Yang kami minta adalah, tidak boleh bertambah pedagang. Harus diawasi. Jangan coba-coba ada tambahi secara tiba-tiba,”