MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – PSM Makassar adalah tim sepak bola tertua di Indonesia. Berdiri sejak 2/11/1915, PSM masih munjukkan eksistensinya sebagai tim besar di Indonesia.
Saat ini usia PSM sudah melewati 103 tahun. Selama itu pula kiprah PSM di kancah sepak bola Indonesia tetap disegani. Tidak sedikit juga pemain-pemain besar Indonesia lahir dari tim Juku Eja, sebut saja Ramang.
Tidak ada yang bisa menagikan bahwa Ramang adalah legenda sepak bola Indonesia dan PSM Makassar. Tetapi, selain Ramang, berikut deretan legenda PSM Makassar sebagaimana dilansir dari laman Goal livescore :
RAMANG
Hal yang mustahil rasanya tidak memasukkan nama Ramang kedalam jajaran legenda PSM Makassar. Pemain kelahiran Barru, 24 April 1924, ini merupakan salah satu pemain yang paling bersinar di eranya.
Berperan sebagai juru gedor, Ramang menjelma menjadi sosok yang paling ditakuti di barisan pertahanan lawan. Duet bersama Suardi Alan dan Nur Salam, mereka menjelma menjadi trio paling mematikan di jagat sepakbola Indonesia.
Duet ketiganya tidak hanya berlaku di PSM saja, tetapi sampai ke kancah tim nasional. Bahkan Ramang pernah memaksa pertahanan timnas Uni Soviet kocar-kacir. Selain itu, kiper nomor wahid di dunia milik Soviet, Lev Yashin, dipaksa bekerja keras mempertahankan gawangnya dari kebobolan di pentas Olimpiade Melbourne 1956.
Ramang memang dikenal sebagai pemain yang lihai dan haus gol. Dia bisa mencetak gol dari sudut manapun dan dalam keadaan apapun. Ramang memiliki speed berlari yang sangat kencang. Dia juga identik dengan tembakan salto.
Sang legenda menutup usia pada 26 September 1987 karena sakit paru-paru. Untuk mengenang jasanya, sebuah patung di Lapangan Karebosi dibuat untuknya. Patung itu terletak di pintu utara Lapangan Karebosi. Selain itu, hingga sekarang salah satu julukan PSM adalah Pasukan Ramang.
RONNY PATTINASARANY
Pemain kelahiran Makassar, 9/2/1949 ini adalah salah satu pemain besar Indonesia yang lahir dari PSM. Pemain yang memiliki nama lengkap Ronald Hermanus Pattinasarany ini mengawali karirnya bersama PSM junior pada 1966.
Pemain berdarah Ambon itu tidak butuh waktu lama untuk menembus skuat utama. Dia hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk masuk ke skuat senior tim Juku Eja.
Bersama PSM Ronny dinobatkan sebagai Olahragawan Terbaik Nasional pada 1976. Dia juga menjadi pilar tim nasional Indonesia di berbagai kompetisi. Ronny mengenakan kostum PSM selama sepuluh tahun, pada rentang 1968-1978.
ALIMUDDIN USMAN
Alimuddin Usman adalah pemain yang memiliki peran penting mengantarkan PSM menjuarai kompetisi Perserikatan 1991/92. Padahal, waktu itu Persib Bandung dan PSMS Medan yang dinobatkan sebagai tim unggulan.
Tetapi karena kerja sama dan kepemimpinan yang baik dari Alimuddin di atas lapangan, akhirnya PSM mampu membuat orang-orang tercengang. Pada saat itu Alimuddin adalah kapten tim yang berperan memimpin dan mengayomi rekan-rekannya.
Alimuddin sendiri beroperasi di sektor kiri PSM. Dia adalah pemain uang sangat lincah sehingga sulit dihentikan oleh pemain lawan. Berkat kelihaianya, Alimuddin kerap mendapatkan pengawalan lebih dari pemain lawan.
Penulis :Widyawan Setiadi
