MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Simpang siur pengelolaan stadion Andi Matalatta Mattoanging, Makassar, memicu munculnya berbagai persoalan baru.
Hal yang paling mendasar adalah munculnya keluhan dari bos besar PSM Makassar, Munafri Arifuddin, yang membeberkan masalah besar yang saat ini sedang dihadapi PSM Makassar.
Belakangan ini, PSM Makassar mengeluhkan profesionalisme dalam pengelolaan, khususnya persoalan sewa stadion. Beberapa tahun belakangan, PSM kerap melakukan pembenahan dan memperpanjang sewa stadion pada Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS).
Appi sapaan Munafri mengatakan, dia mengharapkan peran penting Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan.
“Kalau pemprov yang punya aset, mereka bisa memenuhi dan kami akan menyewa secara profesional, inikan tidak. Bayangkan saja, dana beli lampu jauh lebih besar dari pada sewa stadion. Ini harus jelas posisinya,” tutur Appi dikutip dari bolasport.
Saat ini Pemprov Sulawesi Selatan belum juga menyelesaikan pembangunan Stadion Barombong. Akan tetapi, saat ini pemprov dibawah kepemimpinan Nurdin Abdullah merencanakan revitalisasi Stadion Mattoangin.
Langkah ini merupakan respons terhadap adanya titik terang kepemilikan kawasan Mattoangin yang saat ini diklaim menjadi milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Kabarnya, proses revitalisasi Stadion Mattoangin akan dimulai pada 2019 dengan melakukan sterilisasi hingga pembongkaran bangunan stadion. Di tahun 2020, Pemprov Sulsel menyebut akan memulai pembangunan.
Anggaran yang bakal digunakan juga akan masuk dalam APBD 2020. Kabarnya Nurdin Abdullah mengklaim bahwa hal itu sudah mendapat restu dari DPRD Sulsel.
Untuk proses pembangunan, Pemprov Sulsel rencananya akan melakukan sayembara dalam hal bentuk bangunan.
Pemprov Sulsel menyebut akan memikirkan proses pengelolaan kepada pihak yang dianggap layak dan berkeinginan.
Menanggapi hal itu, Munafri Arifuddin, secara terang-terangan siap mengikuti sayembara. Bahkan, mereka kini telah menyiapkan proposal pengelolaan hingga siap membangun stadion baru.
