25 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomePolitikTanribali Lamo Blusukan di Gowa, Masyarakat Keluhkan Ini

Tanribali Lamo Blusukan di Gowa, Masyarakat Keluhkan Ini

- Advertisement -

GOWA, SULSELEKSPRES.COM – Blusukan calon wakil gubernur Sulsel nomor urut dua, Tanribali Lamo (TBL), masyarakat Gowa keluhkan masalah pertanian.

Blusukan sekaligus silaturrahmi dengan warga di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, Kamis (12/4/2018), mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat.

Salah satu responnya, masyarakat setempat nampak akarab berdiskusi dengan TBL. Masyarakat yang mayoritas petani tersebut terlihat berdiskusi tentang sistem dan pola pertanian hingga masalah tata niaga hasil produksi pertanian yang digunakan warga setempat.

BACA: Dua Nama Cawagub Sulsel Ini Luput Dari Hasil Survei IPO

Tokoh masyarakat setempat, Hamzah menyampaikan sejumlah hal yang selama ini masih menjadi kendala para petani. Mulai dari tingginya bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang besarannya 7%, hingga kesulitan saat memasarkan hasil panen.

“Kendala kita disini itu soal pemasaran dan harga jual. Kalau panen kita bersamaan dengan daerah penghasil wortel, kentang, kol, tomat dan sawi lainnya, harga pasti jatuh. Apalagi masyarakat disini hanya menjual hasil pertanian ke tengkulak atau pengepul,” kata Hamzah, melalui rilis yang diterima Sulselekspres.com, Kamis (12/4/2018).

- Advertisement -

GOWA, SULSELEKSPRES.COM – Blusukan calon wakil gubernur Sulsel nomor urut dua, Tanribali Lamo (TBL), masyarakat Gowa keluhkan masalah pertanian.

Blusukan sekaligus silaturrahmi dengan warga di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, Kamis (12/4/2018), mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat.

Salah satu responnya, masyarakat setempat nampak akarab berdiskusi dengan TBL. Masyarakat yang mayoritas petani tersebut terlihat berdiskusi tentang sistem dan pola pertanian hingga masalah tata niaga hasil produksi pertanian yang digunakan warga setempat.

BACA: Dua Nama Cawagub Sulsel Ini Luput Dari Hasil Survei IPO

Tokoh masyarakat setempat, Hamzah menyampaikan sejumlah hal yang selama ini masih menjadi kendala para petani. Mulai dari tingginya bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang besarannya 7%, hingga kesulitan saat memasarkan hasil panen.

“Kendala kita disini itu soal pemasaran dan harga jual. Kalau panen kita bersamaan dengan daerah penghasil wortel, kentang, kol, tomat dan sawi lainnya, harga pasti jatuh. Apalagi masyarakat disini hanya menjual hasil pertanian ke tengkulak atau pengepul,” kata Hamzah, melalui rilis yang diterima Sulselekspres.com, Kamis (12/4/2018).

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img