27 C
Makassar
Friday, July 26, 2024
HomeParlemanTsunami COVID-19 di India, Haidar Madjid ingatkan Warga Patuh Prokes

Tsunami COVID-19 di India, Haidar Madjid ingatkan Warga Patuh Prokes

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Haidar Madjid, terus mengingatkan masyarakat agar tetap patuh dan taat terhadap aturan penerapan Protokol Kesehatan Coronavirus Disease (COVID-19) yang dikeluarkan pemerintah, bercermin pada kejadian di Negara India.

“Kita sama-sama dikejutkan dengan Negara di India, terjadi tsunami pandemi COVID-19 disana. Ternyata, sumbernya masyarakat tidak patuh Protokol Kesehatan ditambah lagi pemerintahnya lengah,” ungkap Haidar saat reses masa sidang pertama, di Jalan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sabtu (8/

Politisi asal Partai Demokrat ini mengemukakan, serangan gelombang kedua COVID-19 di India itu terjadi karena warganya menyepelekan aturan protkes. Meskipun kurva penyebaran virus sudah melandai, namun kesalahannya, pemerintah setempat malah melonggarkan dengan membuka ruang pelaksanaan acara keagamaan.

Sehingga kegiatan itu dihadiri jutaan orang, menbuat virus mudah sekali menyebar, lalu terjadi tsunami korona, di mana-mana orang terkapar bahkan oksigen sangat sulit didapatkan.

“Situasi Makassar saat ini lebih longgar, dari tahun sebelumnya. Kita berharap pandemi ini cepat berlalu. Tetapi, ingat, kita jangan lengah dengan suasana seperti ini, tetap menjaga ketat protkes. Sebab, kita sama-sama tidak inginkan kejadian di India terjadi disini,” paparnya menegaskan.

Selain itu, Pemerintah Kota Makassar telah melakukan upaya pencegahan secara massif, melalui program Makassar Recover. Program itu, kata dia, diharapkan, bisa menekan penularan. Kendati demikian, semua dikembalikan kepada masyarakat serta kesadarannya untuk tetap konsisten mengenakan masker, jaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Mantan Wakil DPRD Kota Makassar itu pun menyayangkan, perilaku masyarakat yang memadati mal untuk berbelanja kebutuhan lebaran, kemudian menciptakan kerumunan orang, beberapa hari lalu, itu sangat riskan terjadinya penularan.

“Saya berharap dan mengingatkan kita semua disini, tidak ikut-ikutan belanja di Mal, dan pusat perbelanjaan lainnya diwaktu bersamaan sampai desak-desakan, karena itu sangat rentan penularannya. Mudah-mudahan masyarakat kita selalu sadar akan potensi penularan,” harap Haidar.

Haidar pun menyebut anggaran penanganan pandemi ini, kata dia, tidak main-main, pemerintah akhirnya harus merecofusing atau mengalihkan anggaran hingga 50 persen untuk percepatan penanganan virus itu. Dampaknya dari virus ingin sangat besar bukan hanya melumpuhkan ekonomi, tapi pada semua sektor.

Mengenai dengan persoalan infrastruktur di wilayah Kecamatan Biringkanaya yang merupakan pintu gerbang sebelah barat Kota Makassar, dia menegaskan tetap diperjuangkan, termasuk perimbangan pembangunan secara merata di wilayah kecamatan lain, walupun jauh dari sentrum Ibu Kota Makassar.

“Karena waktu sangat terbatas, dan kita tidak diijinkan aturan berbuka puasa bersama, maka bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi bisa langsung ke saya baik secara tertulis maupun komunikasi dilain waktu, saya siap menerima aspirasi kapan pun,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Camat Biringkanaya, Andi Syahrum Makkuradde, bahwa kesadaran masyarakat terhadap Protes menjadi hal utama. Bila bercermin di Negara India, awalnya negara itu nyaris terlepas dari pandemi dan menjadi zona hijau, tetapi pemerintah setempat lengah hingga terjadi penyebaran begitu cepat.

Melihat dari kejadian itu, maka adaptasi baru tentu menjadi pilihan, di masa pandemi. Salah satu program yakni Makassar Recover diharapkan dapat menekan laju penyebaran hingga Makassar bisa terbebas dari virus tersebut.

“Setiap pertemuan, syarat protokol kesehatan diutamakan, dan dibatasi waktu paling lama dua jam seperti saat ini. Mari kita sama-sama berjuang melawan penyebaran virus ini kuncinya adalah kembali kepada Protokol Kesehatan,” ucapnya menegaskan.

Pertemuan tersebut dihadiri 150 orang dengan tetap menerapkan protkes, jarak kursi diatur masing-masing kursi, warga wajib mengenakan masker. Selain Camat Biringkanaya, hadir pula Binmas dan Babinsa yang bertugas di wilayah setempat.

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Haidar Madjid, terus mengingatkan masyarakat agar tetap patuh dan taat terhadap aturan penerapan Protokol Kesehatan Coronavirus Disease (COVID-19) yang dikeluarkan pemerintah, bercermin pada kejadian di Negara India.

“Kita sama-sama dikejutkan dengan Negara di India, terjadi tsunami pandemi COVID-19 disana. Ternyata, sumbernya masyarakat tidak patuh Protokol Kesehatan ditambah lagi pemerintahnya lengah,” ungkap Haidar saat reses masa sidang pertama, di Jalan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sabtu (8/

Politisi asal Partai Demokrat ini mengemukakan, serangan gelombang kedua COVID-19 di India itu terjadi karena warganya menyepelekan aturan protkes. Meskipun kurva penyebaran virus sudah melandai, namun kesalahannya, pemerintah setempat malah melonggarkan dengan membuka ruang pelaksanaan acara keagamaan.

Sehingga kegiatan itu dihadiri jutaan orang, menbuat virus mudah sekali menyebar, lalu terjadi tsunami korona, di mana-mana orang terkapar bahkan oksigen sangat sulit didapatkan.

“Situasi Makassar saat ini lebih longgar, dari tahun sebelumnya. Kita berharap pandemi ini cepat berlalu. Tetapi, ingat, kita jangan lengah dengan suasana seperti ini, tetap menjaga ketat protkes. Sebab, kita sama-sama tidak inginkan kejadian di India terjadi disini,” paparnya menegaskan.

Selain itu, Pemerintah Kota Makassar telah melakukan upaya pencegahan secara massif, melalui program Makassar Recover. Program itu, kata dia, diharapkan, bisa menekan penularan. Kendati demikian, semua dikembalikan kepada masyarakat serta kesadarannya untuk tetap konsisten mengenakan masker, jaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Mantan Wakil DPRD Kota Makassar itu pun menyayangkan, perilaku masyarakat yang memadati mal untuk berbelanja kebutuhan lebaran, kemudian menciptakan kerumunan orang, beberapa hari lalu, itu sangat riskan terjadinya penularan.

“Saya berharap dan mengingatkan kita semua disini, tidak ikut-ikutan belanja di Mal, dan pusat perbelanjaan lainnya diwaktu bersamaan sampai desak-desakan, karena itu sangat rentan penularannya. Mudah-mudahan masyarakat kita selalu sadar akan potensi penularan,” harap Haidar.

Haidar pun menyebut anggaran penanganan pandemi ini, kata dia, tidak main-main, pemerintah akhirnya harus merecofusing atau mengalihkan anggaran hingga 50 persen untuk percepatan penanganan virus itu. Dampaknya dari virus ingin sangat besar bukan hanya melumpuhkan ekonomi, tapi pada semua sektor.

Mengenai dengan persoalan infrastruktur di wilayah Kecamatan Biringkanaya yang merupakan pintu gerbang sebelah barat Kota Makassar, dia menegaskan tetap diperjuangkan, termasuk perimbangan pembangunan secara merata di wilayah kecamatan lain, walupun jauh dari sentrum Ibu Kota Makassar.

“Karena waktu sangat terbatas, dan kita tidak diijinkan aturan berbuka puasa bersama, maka bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi bisa langsung ke saya baik secara tertulis maupun komunikasi dilain waktu, saya siap menerima aspirasi kapan pun,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Camat Biringkanaya, Andi Syahrum Makkuradde, bahwa kesadaran masyarakat terhadap Protes menjadi hal utama. Bila bercermin di Negara India, awalnya negara itu nyaris terlepas dari pandemi dan menjadi zona hijau, tetapi pemerintah setempat lengah hingga terjadi penyebaran begitu cepat.

Melihat dari kejadian itu, maka adaptasi baru tentu menjadi pilihan, di masa pandemi. Salah satu program yakni Makassar Recover diharapkan dapat menekan laju penyebaran hingga Makassar bisa terbebas dari virus tersebut.

“Setiap pertemuan, syarat protokol kesehatan diutamakan, dan dibatasi waktu paling lama dua jam seperti saat ini. Mari kita sama-sama berjuang melawan penyebaran virus ini kuncinya adalah kembali kepada Protokol Kesehatan,” ucapnya menegaskan.

Pertemuan tersebut dihadiri 150 orang dengan tetap menerapkan protkes, jarak kursi diatur masing-masing kursi, warga wajib mengenakan masker. Selain Camat Biringkanaya, hadir pula Binmas dan Babinsa yang bertugas di wilayah setempat.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img