28 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeDaerahWakil Ketua DPRD Sulsel Tinjau Pabrik Benih Jagung yang Berpotensi Mangkrak

Wakil Ketua DPRD Sulsel Tinjau Pabrik Benih Jagung yang Berpotensi Mangkrak

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Muzayyin Arif melakukan kunjungan daerah pemilihan di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros pada Selasa, (22/3).

Dalam kunjungan tersebut, Legislator PKS itu meninjau Pabrik Benih Jagung di Pucak. “Saya melakukan kunjungan ke pabrik benih jagung di Kecamatan Tompobulu. Kita akan melihat kondisi aktualnya, bagaimana pun kita berharap pabrik ini beroperasi dengan baik dan menghasilkan kontribusi baik untuk Sulsel maupun masyarakat sekitar pabrik”, kata Muzayyin.

Menurut penyampaian dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Provinsi Sulsel, mestinya Pabrik tersebut telah berproduksi sejak Juli 2021 lalu. Padahal diharapkan pabrik yang berkapasitas 1.000 ton itu mampu memenuhi kebutuhan benih jagung petani di provinsi ini sebesar 15 persen dari total kebutuhan 6.000 hingga 7.000 ton per tahun.

Awalnya Perseroda Sulsel mengaku siap mengelola pabrik benih bersama dengan Dinas Pertanian, namun hingga saat ini masih belum berjalan. Terdapat potensi mangkrak, mesin produksi, mulai mesin dryer, blower, mesin sortir, sampai perawatan benih bisa macet jika tidak dioperasikan dan di-maintenance.

Muzayyin bertemu dengan petugas di lapangan, Ahmad. Ia menyampaikan, “kalau sampai mesin-mesin ini macet, siapa yang akan bertanggungjawab?”

Untuk bisa mengoperasikan mesin secara optimal, dibutuhkan tongkol benih jagung dari penangkaran seluas 600 hektare atau sekitar 250 ton/unit mesin. Namun, hal ini yang menjadi kendala sehingga belum bisa memaksimalkan produksi.

Muzayyin meminta agar kelompok petani jagung dikoordinir dengan baik, lakukan pendekatan, pembinaan dan pendampingan. Pabrik benih jagung harusnya bermitra dengan para petani sebagai penangkar.

“Dari petani, lalu ke pabrik, kemudian masuk ke industri akan memberi kontribusi lebih besar kepada mereka,” pungkas legislator asal Maros itu.

Pabrik benih jagung ini harusnya memberi peluang bagi tenaga kerja baru, menjadi sumber pendapatan daerah potensial, serta pencapaian pertumbuhan ekonomi secara makro di Sulsel.

 

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Muzayyin Arif melakukan kunjungan daerah pemilihan di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros pada Selasa, (22/3).

Dalam kunjungan tersebut, Legislator PKS itu meninjau Pabrik Benih Jagung di Pucak. “Saya melakukan kunjungan ke pabrik benih jagung di Kecamatan Tompobulu. Kita akan melihat kondisi aktualnya, bagaimana pun kita berharap pabrik ini beroperasi dengan baik dan menghasilkan kontribusi baik untuk Sulsel maupun masyarakat sekitar pabrik”, kata Muzayyin.

Menurut penyampaian dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Provinsi Sulsel, mestinya Pabrik tersebut telah berproduksi sejak Juli 2021 lalu. Padahal diharapkan pabrik yang berkapasitas 1.000 ton itu mampu memenuhi kebutuhan benih jagung petani di provinsi ini sebesar 15 persen dari total kebutuhan 6.000 hingga 7.000 ton per tahun.

Awalnya Perseroda Sulsel mengaku siap mengelola pabrik benih bersama dengan Dinas Pertanian, namun hingga saat ini masih belum berjalan. Terdapat potensi mangkrak, mesin produksi, mulai mesin dryer, blower, mesin sortir, sampai perawatan benih bisa macet jika tidak dioperasikan dan di-maintenance.

Muzayyin bertemu dengan petugas di lapangan, Ahmad. Ia menyampaikan, “kalau sampai mesin-mesin ini macet, siapa yang akan bertanggungjawab?”

Untuk bisa mengoperasikan mesin secara optimal, dibutuhkan tongkol benih jagung dari penangkaran seluas 600 hektare atau sekitar 250 ton/unit mesin. Namun, hal ini yang menjadi kendala sehingga belum bisa memaksimalkan produksi.

Muzayyin meminta agar kelompok petani jagung dikoordinir dengan baik, lakukan pendekatan, pembinaan dan pendampingan. Pabrik benih jagung harusnya bermitra dengan para petani sebagai penangkar.

“Dari petani, lalu ke pabrik, kemudian masuk ke industri akan memberi kontribusi lebih besar kepada mereka,” pungkas legislator asal Maros itu.

Pabrik benih jagung ini harusnya memberi peluang bagi tenaga kerja baru, menjadi sumber pendapatan daerah potensial, serta pencapaian pertumbuhan ekonomi secara makro di Sulsel.

 

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img