31 C
Makassar
Friday, April 26, 2024
HomeMetropolisAnak Terlibat Narkoba, LBH Minta BNN dan Pemprov Aktiv Lakukan Pencegahan

Anak Terlibat Narkoba, LBH Minta BNN dan Pemprov Aktiv Lakukan Pencegahan

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM — Maraknya eksploitasi terhadap anak dibawah umur untuk peredaran narkoba di Sulawesi Selatan. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar menilai bahwa lembaga seperti Badan Narkotika Nasional (BNN)
dan instansi terkait harus pro aktiv menangani hal itu.

Staf Divisi Perlindungan Perempuan dan Anak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Rezky Pratiwi menerangkan, masing-masing pemangku kepentingan harusnya memiliki treatment khusus terkait pencegahan atau perlindungan, agar anak di bawah umur terhindar dari peredaran narkoba.

Dalam hal pencegahan dan penindakan misalnya, menurut Rezky ada pihak BNN, pun demikian dengan Pemerintah Daerah (Pemda), Pemda menurut Rezky juga harusnya tak luput dari kewajiban untuk memberikan perlindungan khusus ke anak yang diduga memiliki indikasi terlibat.

“Kalau kepolisian, lebih kepada memastikan penanganan kepada anak yang terlibat penyalahgunaan atau peredaran, itu sesuai prosedur untuk anak yang berhadapan dengan hukum,” ujarnya kepada Sulselekspres.com, Selasa (11/9/2018).

Sebab, kata Rezky bila dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak memiliki kondisi khusus yang cenderung mudah terlibat dalam tindak kriminal jika tidak ada edukasi yang cukup. Disinilah, peran sekolah dan keluarga sangat dibutuhkan.

“Penanganan ketika anak terlibat dalam tindak pidana juga berbeda. Tapi karena anak juga generasi penerus, melibatkan anak dalam peredaran ini sangat destruktif,” katanya.

Namun yang perlu diingat, lanjut Rezky, bila anak dibawah umur yang terbukti terlibat dalam penyalahgunaan atau peredaran, maka perlindungan khusus juga menjadi hak mereka saat menjalani proses hukum.

Olehnya itu, menurut Rezky, langkah pencegahan, sangat diperlukan dan tidak hanya dijalankan oleh satu peran lembaga saja.

“Pencegahan juga bisa dilakukan dengan kerjasama antar lembaga, dengan melibatkan sekolah dan masyarakat,” ringkasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah saat ditemui, juga mengaku, penanganan terhadap permasalahan ini tidaklah muda.

Untuk itu, Nurdin beranggapan, pembelajaran saat jam sekolah jangan hanya terpaku pada pendidikan formal biasa. Sebab pendidikan karakter terhadap siswa juga penting, termasuk untuk mencegah siswa terjerumus dalam pasar narkoba.

“Ini tidak bisa kita anggap enteng. Tapi kita memang harus menggunakan hati,” ujarnya saat ditemui di Universitas Hasanuddin, Senin (10/9/2018).

“Tidak sekedar hadir terus dikasih pembelajaran. Tapi diberikan pendidikan karakter, juga menjadi penting. Dan itu harus juga dilakukan dari rumah,” ujarnya.

Penulis: Agus Mawan

spot_img

Headline

Populer

spot_img