CRC Angkat Bicara Soal Peluang Kotak Kosong di Pilwali Makassar

Danny Pomanto bersama Direktur Celebes Researc Centre (CRC)/ Sumber: Internet

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Maret lalu, lembaga survei Celebes Researc Centre (CRC) merilis hasil risetnya terkait Pilwali Makassar.

Hasilnya, pasangan Danny Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi) saat itu CRC tempatkan dengan elektabilitas mencapai 71,8%. Rivalnya yakni pasangan Munafri Arifuddin-Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) jauh tertinggal dengan hanya elektabilitas 18,8%. Riset yang dilakukan 1-14 Maret lalu ini juga merekam hanya ada sekitar 9,4% pemilih belum bersikap dan perubahan dukungan diangka 30%.

Lantas bagaimana tanggapan CRC soal ketepatan hasil risetnya tersebut dan peluang kotak kosong pasca pencalonan pasangan DIAmi digugurkan KPU Makassar?.

Baca: Danny Pomanto Ungkap Rentetan 8 Proses Penjegalan Dirinya di Pilwali Makassar

Manajer Riset CRC, Andi Wahyu mengatakan, peluang menang kotak kosong di pilkada Kota Makassar sangat ditentukan oleh sikap politik pasangan Danny-Indira. “Jika DIAmi aktif melakukan kampanye kotak kosong dan mengakumulasi pemilih mereka untuk memilih kotak kosong,” kata Andi Wahyu kepada Sulselekspres.com Selasa, (1/5/2018).

Sejauh ini, menurut Wahyu, meskipun lawan Appi-Cicu adalah kotak kosong tetap saja pemenangnya belum bisa ditentukan. Kotak kosong dianggapnya tidak membuat Pilwali Makassar menjadi tidak menarik.

Baca: Skenario Penjegalan Danny Pomanto Sejak November Tahun Lalu

“Maka saya kira pemenang Pilkada Kota Makassar belum bisa dipastikan saat ini. Sehingga masih menarik untuk ditunggu,” katanya.

Saat mirilis hasil riset 18 Maret lalu, Direktur Eksekutif CRC Herman Heizer menyebut adanya kemungkinan peralihan dukungan. Namun itu bisa terjadi jika ada hal luar biasa.

“Bisa jadi (Peralihan dukungan), karena ada sesuatu hal yang luar biasa, bisa jadi pemilih itu berpindah juga,” ucapnya 18 Maret lalu.

Selanjutnya: 

Bukan Kotak Kosong Tapi Kotak Senggaja Dikosongkan