25 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeHeadlineHasil Survei: NasDem - Gerindra Bersaing Ketat, Dominasi Golkar di Sulsel Terancam

Hasil Survei: NasDem – Gerindra Bersaing Ketat, Dominasi Golkar di Sulsel Terancam

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Partai Golkar, Nasdem dan Gerindra bersaing ketat dalam memperebutkan dominasi kursi di DPRD Sulsel pada Pemilu 2024 mendatang. Berdasarkan hasil survei, elektabilitas ketiga partai ini terpaut kurang dari 2 persen.

Hasil survei tersebut dipaparkan Direktur PT General Survei Indonesia (GSI) Dr Jurfiadi MSP dalam diskusi awal tahun bertema “Bedah Kekuatan Gerindra Sulsel Ditangan AIA” di Warkop Aleta, Toddopuli, Kamis (8/1).

“Ketiga partai ini bersaing ketat dipapan atas. Kami melihat bahwa elektabilitas Gerindra makin signifikan kenaikannya. Gerindra adalah partai yang berpotensi bisa memegang puncak,” kata Jufriadi yang juga akademisi Universitas Bosowa Makassar ini.

Berdasarkan hasil survei tersebut, Golkar masih menempati urutan tertinggi dengan elektabilitas 13,4%, disusul Nasdem dengan elektabilitas 12,3%, dan Gerindra dengan elektabilitas sebesar 12,1%.

Sementara Demokrat hanya menempati posisi keempat dengan elektabilitas 6,8% disusul PPP, PKB dan PDIP yang masing-masing memperoleh elektabilitas 6,2%, 6,1% dan 6,0%.

Selisih elektabilitas yang hanya terpaut maksimal 2%, menempatkan Golkar di posisi terancam. Jika terus demikian, dominasi Golkar di Sulsel diprediksi akan tamat pada Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Dr Ridwan Fawallang, pengamat politik islam dari Universitas Muhammadiyah Makassar, hasil survei Litbang Kompas jika disandingkan dengan survei PT GSI menunjukkan jika Gerindra di kawasan Indonesia Timur mendapatkan keuntungan besar dari Prabowo Effect.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, Prabowo masih unggul di luar Pulau Jawa dibanding figur bakal capres lainnya. Di Sulsel sendiri, Prabowo masih lebih unggul dari tuan rumah, Syahrul Yasin Limpo dan Amran Sulaiman.

“Di Sulsel yang notabene diklaim sebagai kandang Golkar, Prabowo masih melejit. Elekbilitas Gerindra ini mungkin pengaruh dari Prabowo Effect. Gerindra adalah satu-satunya partai, di mana ketum di posisikan sebagai bakal capres. Perbedaan survei yang sangat tipis dengan Golkar dan Nasdem merupakan peluang besar yang menjadi PR tersendiri bagi Partai Gerindra, dan juga PR besar Golkar di Sulsel,” kata Ridwan.

Hal serupa disampaikan Direktur PT Indeks Politica Indonesia, Suwadi Idris Amir. Menurutnya Golkar tidak akan lagi mendominasi suara di Sulsel pada Pemilu 2024 mendatang.

“Sulit bagi Golkar meraih 17 kursi lagi, karena sudah kehilangan pola! Posisinya saat ini itu sudah direbut adik-adiknya sendiri, yakni Gerindra dan Nasdem,” lanjutnya.

Menurut Suwadi, keberhasilan Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel meyakinkan kepala-Kepala daerah dan pengusaha untuk menjadi caleg di Partai Gerindra adalah ancaman terbesar bagi dominasi Partai Golkar di Sulsel.

“Kenapa dulu Golkar mendominasi? Karena mereka berhasil meyakinkan kepala-Kepala daerah dan pengusaha. Nah, sekarang Golkar tidak lagi memiliki kemampuan itu,” tutupnya.

Partai Golkar 13,4%
Partai Nasdem 12,3%
Partai Gerindra 12,1%
Partai Demokrat 6,8%
PPP 6,2%
PKB 6,1%
PDIP 6,0%
PAN 4,8%
PKS 4,3%
Partai Gelora 2,1%
Partai Hanura 0,8%
Perindo 0,8%
PKPI 0,6%
PBB 0,6%
PSI 0,2%
PKN 0,2%
Partai Ummat 0,2%
Partai Garuda 0,0%
Tidak tahu/tidak jawab/rahasia 22,5%

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Partai Golkar, Nasdem dan Gerindra bersaing ketat dalam memperebutkan dominasi kursi di DPRD Sulsel pada Pemilu 2024 mendatang. Berdasarkan hasil survei, elektabilitas ketiga partai ini terpaut kurang dari 2 persen.

Hasil survei tersebut dipaparkan Direktur PT General Survei Indonesia (GSI) Dr Jurfiadi MSP dalam diskusi awal tahun bertema “Bedah Kekuatan Gerindra Sulsel Ditangan AIA” di Warkop Aleta, Toddopuli, Kamis (8/1).

“Ketiga partai ini bersaing ketat dipapan atas. Kami melihat bahwa elektabilitas Gerindra makin signifikan kenaikannya. Gerindra adalah partai yang berpotensi bisa memegang puncak,” kata Jufriadi yang juga akademisi Universitas Bosowa Makassar ini.

Berdasarkan hasil survei tersebut, Golkar masih menempati urutan tertinggi dengan elektabilitas 13,4%, disusul Nasdem dengan elektabilitas 12,3%, dan Gerindra dengan elektabilitas sebesar 12,1%.

Sementara Demokrat hanya menempati posisi keempat dengan elektabilitas 6,8% disusul PPP, PKB dan PDIP yang masing-masing memperoleh elektabilitas 6,2%, 6,1% dan 6,0%.

Selisih elektabilitas yang hanya terpaut maksimal 2%, menempatkan Golkar di posisi terancam. Jika terus demikian, dominasi Golkar di Sulsel diprediksi akan tamat pada Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Dr Ridwan Fawallang, pengamat politik islam dari Universitas Muhammadiyah Makassar, hasil survei Litbang Kompas jika disandingkan dengan survei PT GSI menunjukkan jika Gerindra di kawasan Indonesia Timur mendapatkan keuntungan besar dari Prabowo Effect.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, Prabowo masih unggul di luar Pulau Jawa dibanding figur bakal capres lainnya. Di Sulsel sendiri, Prabowo masih lebih unggul dari tuan rumah, Syahrul Yasin Limpo dan Amran Sulaiman.

“Di Sulsel yang notabene diklaim sebagai kandang Golkar, Prabowo masih melejit. Elekbilitas Gerindra ini mungkin pengaruh dari Prabowo Effect. Gerindra adalah satu-satunya partai, di mana ketum di posisikan sebagai bakal capres. Perbedaan survei yang sangat tipis dengan Golkar dan Nasdem merupakan peluang besar yang menjadi PR tersendiri bagi Partai Gerindra, dan juga PR besar Golkar di Sulsel,” kata Ridwan.

Hal serupa disampaikan Direktur PT Indeks Politica Indonesia, Suwadi Idris Amir. Menurutnya Golkar tidak akan lagi mendominasi suara di Sulsel pada Pemilu 2024 mendatang.

“Sulit bagi Golkar meraih 17 kursi lagi, karena sudah kehilangan pola! Posisinya saat ini itu sudah direbut adik-adiknya sendiri, yakni Gerindra dan Nasdem,” lanjutnya.

Menurut Suwadi, keberhasilan Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel meyakinkan kepala-Kepala daerah dan pengusaha untuk menjadi caleg di Partai Gerindra adalah ancaman terbesar bagi dominasi Partai Golkar di Sulsel.

“Kenapa dulu Golkar mendominasi? Karena mereka berhasil meyakinkan kepala-Kepala daerah dan pengusaha. Nah, sekarang Golkar tidak lagi memiliki kemampuan itu,” tutupnya.

Partai Golkar 13,4%
Partai Nasdem 12,3%
Partai Gerindra 12,1%
Partai Demokrat 6,8%
PPP 6,2%
PKB 6,1%
PDIP 6,0%
PAN 4,8%
PKS 4,3%
Partai Gelora 2,1%
Partai Hanura 0,8%
Perindo 0,8%
PKPI 0,6%
PBB 0,6%
PSI 0,2%
PKN 0,2%
Partai Ummat 0,2%
Partai Garuda 0,0%
Tidak tahu/tidak jawab/rahasia 22,5%

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img