SULSELEKSPRES.COM – Ancaman pelaporan ke polisi tak membuat penggiat media sosial, Denny Siregar berhenti menyentil Partai Demokrat dan Anisa Pohan.
Melalui cuitan terbarunya di Twitter, Denny Siregar membagikan link berita soal protes Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atas kenaikan iuran BPJS.
Link berita ini dia sertakan dengan komentar singkat yang kembali mengungkit soal surat putri AHY dan Anisa Pohan, Almira Yudhoyono kepada Presiden Jokowi yang sempat ramai dibahas. Tak hanya itu, Denny juga menyentil Anisa Pohan yang disebutnya rempong.
BACA:Â Demokrat Minta Instrospeksi, Denny Siregar: Bilang Saja Takut Kebongkar
“Entar anaknya disuruh bikin surat lagi. Istrinya rempong lagi. Gitu terusss sampe lebaran kuda..,” tulis Denny Siregar, dilihat Jumaat, (15/5/2020).
Entar anaknya disuruh bikin surat lagi. Istrinya rempong lagi.
Gitu terusss sampe lebaran kuda..https://t.co/D4qxu4ySlM
— Denny siregar (@Dennysiregar7) May 14, 2020
Seperti diberitakan, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono ikut mengkritik kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Menurut dia, kenaikan iuran ini membebani masyarakat. Terlebih dimasa saat ini dengan adanya virus corona.
“Kami menyayangkan kenaikan tarif BPJS ditengah wabah Covid-19. Masyarakat sedang membutuhkan fasilitas jaminan kesehatan, sementara pandemi jg menciptakan peningkatan pengangguran & angka kemiskinan. Masyarakat ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula,” kata AHY.
Dia mengatakan, masalah kesehatan sudah seharusnya menjadi perioritas pemerintah dibanding proyek infrastruktur. Anggaran infrastruktur tersebut dianggap bisa dialokasikan untuk menutupi kebutuhan Rp20 Triliun BPJS.
“Jika selama ini proyek infrastruktur bisa ditalangi lbh dahulu, negara pastinya bisa lebih prioritaskan kesehatan rakyat saat ini. Kami yakin pemerintah bisa realokasikan anggaran pembangunan infrastruktur yg blm mendesak utk menutupi kebutuhan Rp.20 T bagi BPJS Kesehatan,” katanya.
AHY kemudian memberikan saran lain yakni dengan tata kelolah BPJS. Ini dengan cara melakukan audit bagi peserta BPJS saat ini.
“BPJS Kesehatan dibuat agar negara hadir dalam menjaga kualitas kesehatan rakyat. Terutama di tengah krisis kesehatan & tekanan ekonomi saat ini. Kita harus prioritaskan jaminan kesehatan untuk masyarakat,” pungkasnya.