28 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeParlemanLegislatir RTQ Sosialisasi Perda Kepemudaan

Legislatir RTQ Sosialisasi Perda Kepemudaan

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Rachmat Taqwa Quraisy mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) No 6 Tahun 2019 tentang Kepemudaan. Kegiatan berlangsung di Hotel Aerotel Smile, Jalan Somba Opu, Sabtu (1/5).

Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyampaikan, Perda kepemudaan sangat baik karena mendorong para pemuda untuk melakukan kegiatan yang positif. Apalagi peran milenial sangat dibutuhkan dalam memberi kontribusi terhadap pembangunan, ekonomi maupun pemerintahan, khususnya di Kota Makassar.

“Hari ini kita selalu dikatakan milenial, tapi ada beberapa kebijakan yang tidak pernah melibatkan milenial. Karena itu pemuda harus membuat dirinya bersaing, bagaimana caranya mereka harus berpendidikan, berakhlak baik. Inilah yang diatur dalam Perda itu,” sebut Rachmat Taqwa.

Legislator DRDR Sulsel, Imam Fauzan turut menjadi pembicara dalam giat ini. Ia berpesan agar Perda ini betul-betul dimaksimalkan. Pemerintah Kota Makassar memfasilitasi segala kegiatan dan kreativitas para pemuda, dengan syarat memiliki legalitas ataupun ijin pendirian.

“Banyak Perda tapi tidak sampai ke masyarakat, seperti contoh untuk kepemudaan sebenarnya ada dananya, pemuda bebas berekspresi dengan back up anggaran dari pemerintah. Tapi syarat pertama, organisasi itu harus terdaftar di Pemkot/Provinsi, paling penting harus buat akta pendirian,” jelasnya.

Jumlah pemuda di negeri ini sangat besar, sekira 25 persen. Yang diinginkan dari pemuda adalah kontribusinya, produktif, berkarakter dan punya cita-cita.

Pembicara lainnya, Megawati mengatakan, pemuda diharapakan menjadi agent of change, dimana pemuda melalui organisasinya bisa menjadi agen perubahan dari hal baik menjadi lebih baik. Pemuda harus bisa mengimbangi, memahami dan menyikapi perubahan dengan cepat.

“Peran aktif pemuda untuk menumbuhkan moralitas yang baik, punya iman dan takwa, kesadaran akan hukum, kedisiplinan, nasionalisme,” ujarnya.

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Rachmat Taqwa Quraisy mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) No 6 Tahun 2019 tentang Kepemudaan. Kegiatan berlangsung di Hotel Aerotel Smile, Jalan Somba Opu, Sabtu (1/5).

Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyampaikan, Perda kepemudaan sangat baik karena mendorong para pemuda untuk melakukan kegiatan yang positif. Apalagi peran milenial sangat dibutuhkan dalam memberi kontribusi terhadap pembangunan, ekonomi maupun pemerintahan, khususnya di Kota Makassar.

“Hari ini kita selalu dikatakan milenial, tapi ada beberapa kebijakan yang tidak pernah melibatkan milenial. Karena itu pemuda harus membuat dirinya bersaing, bagaimana caranya mereka harus berpendidikan, berakhlak baik. Inilah yang diatur dalam Perda itu,” sebut Rachmat Taqwa.

Legislator DRDR Sulsel, Imam Fauzan turut menjadi pembicara dalam giat ini. Ia berpesan agar Perda ini betul-betul dimaksimalkan. Pemerintah Kota Makassar memfasilitasi segala kegiatan dan kreativitas para pemuda, dengan syarat memiliki legalitas ataupun ijin pendirian.

“Banyak Perda tapi tidak sampai ke masyarakat, seperti contoh untuk kepemudaan sebenarnya ada dananya, pemuda bebas berekspresi dengan back up anggaran dari pemerintah. Tapi syarat pertama, organisasi itu harus terdaftar di Pemkot/Provinsi, paling penting harus buat akta pendirian,” jelasnya.

Jumlah pemuda di negeri ini sangat besar, sekira 25 persen. Yang diinginkan dari pemuda adalah kontribusinya, produktif, berkarakter dan punya cita-cita.

Pembicara lainnya, Megawati mengatakan, pemuda diharapakan menjadi agent of change, dimana pemuda melalui organisasinya bisa menjadi agen perubahan dari hal baik menjadi lebih baik. Pemuda harus bisa mengimbangi, memahami dan menyikapi perubahan dengan cepat.

“Peran aktif pemuda untuk menumbuhkan moralitas yang baik, punya iman dan takwa, kesadaran akan hukum, kedisiplinan, nasionalisme,” ujarnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img