Ola Mallawangeng Ancam Lapor IYL-Cakka di Polisi

Ola Mallawangeng menjalani pemeriksaan di kantor Bawaslu Sulsel atas laporan tim kuasa hukum IYL-Cakka/ SULSELEKSPRES.COM/ A. LATIF

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Tensi politik jelang pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel kian memanas. Ola Mallawangeng ancam Lapor balik Bakal Calon Gubernur Sulsel IYL-Cakka dan timnya ke Polisi.

Hal itu dilakukan Ola saat dirinya dilapor ke Bawaslu Sulsel atas tuduhan penyebaran ujaran kebencian atas tersebarnya selebaran dukungan Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi, kepada IYL-Cakka dijalur perseorangan.

“Kemungkinan besar siapa yang melaporkan saya itu juga saya laporkan. IYL-Cakka dan tim hukum, ini menyangkut pidana jadi laporannya di kepolisian,” kata Ola usai menjalani pemeriksaan di kantor Bawaslu Sulsel, Jumat (15/12/2017).

Menurutnya, kasus yang membuat dia jadi terlapor adalah pencemaran nama baik. “Ini fitnah, pencemaran nama baik. Saya sudah dituduh dan ini tidak ada sama sekali,” katanya.

Ola menguraikan, dirinya tidak pernah membuat dukumen palsu Bupati Bone dan menyebarkan kebencian seperti yang dituduhkan. Dokumen yang tersebar disebut tidak dibuat oleh dirinya.

“Ada yang terupload surat dukungan Andi Fahsar. Kita disuguhi jadi kita komentari dan itu tidak ada dirugikan,” pungkasnya.

Diketahui, Ola dilaporkan atas dugaan sebagai perekayasa dan penyebar informasi hoax. Dilapor oleh Tim Hukum IYL-Cakka ke Bawaslu Sulsel, Rabu (13/12/2017) siang lalu.

Tim Hukum IYL-Cakka, Yasser S Wahab menuturkan, pihaknya sudah mengantongi beberapa bukti tentang penyebar informasi hoax tersebut.

“Kami telah melaporkan adanya berita hoax yg memposting B.1-KWK (pernyataan) palsu atas nama A. Fashar Padjalangi. Sedangkan yang bersangkutan sama sekali tidak pernah kami ajukan sebagai pendukung, sebagaimana Data Silon yang juga ada pada KPU,” tegas Yasser usai menyerahkan laporannya ke Bawaslu Sulsel, Rabu (13/12/2017).

Atas dasar itu, pihaknya sangat meyakini jika B.1-KWK yang dimassifkan pelaku dan Perekayasa itu ke media sosial, termasuk muncul di berita beberapa media online adalah palsu.

“Itu nyata-nyata dibuat oleh orang yang bertendensi untuk mendiskreditkan paslon IYL-Cakka di masyarakat Sulsel. Dengan kata lain, pelaku berusaha untuk membegal proses demokrasi yg sementara berlangsung,” paparnya.