25 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeDaerahPuncak HJB Ke 693, Bupati Bone: Mattompang Arajang Refleksikan Nilai Sejarah

Puncak HJB Ke 693, Bupati Bone: Mattompang Arajang Refleksikan Nilai Sejarah

PenulisYusnadi
- Advertisement -

BONE, SULSELEKSPRES.COM– Pemerintah Daerah Kabupaten Bone, menggelar Puncak Peringatan Hari Jadi Bone (HJB) Ke 693 yang berlangsung di Lapangan Merdeka, Kota Watampone, Sabtu (6/5/2023).

Berbagai rangkaian acara dalam rangka HJB ke 693 dilaksanakan Pemerintah Daerah dengan mulai dari Ziarah Makam Raja Bone, Pameran Benda Pusaka, Pemilihan Ana dara kallolona Bone, Pameran Pembangunan hingga rangkaian HJB lainnya.

Puncak HJB ini ditandai dengan Mattompang Arrajang atau pencucian benda pusaka peninggalan raja bone La Tenritatta Arung Palakka.

Mattompang Arajang atau membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone, menjadi puncak perayaan Hari Jadi Bone Ke 693 yang disaksikan langsung ribuan masyarakat Bone.

Selain itu dihadiri juga oleh ratusan tokoh berdarah asli Bugis Bone, Diantaranya Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ST, Menteri Pertanian RI periode 2009-2014 Dr.H. Andi Amran Sulaiman, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Utara, Wali Kota Bontang Basri Rase, Walikota Makassar Danny Pomanto.

Anggota DPR RI Komisi lV Andi Akmal Pasluddin, Anggota Komisi lll A. Rio Idris Padjalangi dan Komisi X DPR RI Andi Muawiyah Ramly.

Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengatakan, peringatan HJB 693 tahun ini dilaksanakan dengan semarak, mengingat ini adalah tahun terakhir dia dalam jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bone.

“Dengan tetap mempertahankan nuansa kebersamaan dan kesakralan acara dengan tujuan mempertahankan nuansa kebersamaan dan kesakralan acara,” katanya.

Hal itu dengan tujuan untuk mengenang kembali semangat historis masyarakat Kabupaten Bone terhadap kejayaan masa lampau yang kental dengan nilai-nilai budaya dan agama.

“Terima kasih atas kehadiran bapak ibu sekalian turut serta merayakan hari jadi Bone yang kami anggap paling meriah selama kepemimpinan kami dua periode. semoga kita diberi kesehatan dan mendapatkan berkah bagi kita semua terkhusus daerah Bone yang tercinta ini,” ucapnya.

“Salamaki tapada salama rampeka  kaluku na kurampe tokki golla, sengeka simata jarung na kubali senge tokki sipuppureng lino. Selamat Hari Jadi Bone Ke 693 Jayalah Bone ku,” sebutnya.

Lebih lanjut, Bupati Bone dua periode ini menambahkan bahwasanya peringatan HJB 693 tahun ini ialah peringatan yang termegah dan tidak pernah terjadi sebelumnya.

Dikatakannya, kalau peringatan HJB 693 tahun ini dilaksanakan dengan semarak, mengingat ini adalah tahun terakhir menjabat Bupati dan Wakil Bupati Bone.

Selain itu masyarakat bone juga bisa melihat langsung benda benda pusaka kerajaan yang selama ini disimpan di dalam museum hal ini untuk menepi isu jika selempang emas telah dijual oleh Bupati.

“Kemarin beredar isu kalau selempang emas telah dijual Bupati untuk digunakan kampanye, makanya kami keluarkan dan arak agar masyarakat tahu kalau benda benda pusaka itu masih lengkap dan asli. Ini merupakan kali kedua benda pusaka di arak keluar dari kompleks museum Rumah Jabatan Bupati dengan pengawalan aparat bersenjata lengkap, agar masyarakat bisa melihat langsung benda pusaka tersebut,” katanya dalam sambutannya.

Ia pun juga menjelaskan dengan tetap mempertahankan nuansa kebersamaan dan kesakralan acara dengan tujuan mempertahankan nuansa kebersamaan dan kesakralan acara.

“Hal itu dengan tujuan untuk mengenang kembali semangat historis masyarakat Kabupaten Bone terhadap kejayaan masa lampau yang kental dengan nilai-nilai budaya dan agama. Nilai-nilai budaya dan norma adat tersebut menjadi pranata bagi kehidupan masyarakat Bone yang senantiasa mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas dalama kebaikan, kedamaian dan keharmonisan serta kesejahteraan lahir batin,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa peringatan HJB kali ini mengusung tema ‘Sisenge Mattulu Tellu’. Yang bermakna saling mengingat karena ikatan persaudaraan untuk satu tujuan yang sama.

“Petuah tersebut menunjukkan bagaimana persatuan dan kesatuan dalam persaudaraan menjadi modal utama guna menyelaraskan seluruh sektor kehidupan bermasyarakat terutama aspek kesehatan, pendidikan, dan perekonomian,” sebutnya.

Oleh karena itu, kata Andi Fahsar seraya menambahkan kalau gelaran Mattompang Arajang ini seyogyanya tidak menjadi ritual tahun semata, tetapi lebih pada momen merefleksikan nilai-nilai sejarah kelahiran dan kebangkitan Bone melalui ragam local wisdom yang dimiliki.

“Local wisdom arau kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Bone tersebut menjadi modal utama dalam mengakselerasikan pembangunan yang selaras dan berkesinambungan, pembangunan tersebut tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari Bapak Gubernur Sulsel,” sambungnya.

Ia juga menerangkan bahwa Matompang Arajang adalah profesi membersihkan benda-benda pusaka kerajaan yang juga lazim disebut mappepaccing arajang atau dalam istilah bugisnya “Panggadereng Rilangiri” dan secara khusus disebut massoro arajang.

“Perlu kami tegaskan bahwa kegiatan ini tidak dimaksudkan untuk megkultuskan benda-benda yang telah diwariskan kepada kami, namun namun ini merupakan bentuk penghargaan kami kepada leluhur atas perjuangan dan capaian yang telah diraih dan kebijaksanaan yang telah diwariskan kepada kami,” terangnya.

Mantan Staf Ahli Gubernur Sulsel ini mengharapkan peringatan HJB ini menjadi momen untuk berkontenplasi, mengevaluasi diri dan sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat Bone agar jangan melupakan sejarah.

“Hari ini kita hadir disini karena sejarah. Sejarah Bone sejatinya tetap harus dipertahankan dilestarikan serta dijadikan daya ungkit dan dara dorong untuk mempertahankan kejayaan Bone dalam dimensi pemerintah masa kini,” harapnya

Sementara itu, Anggota Komisi lV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengungkapkan, momen ini menjadi momen untuk saling bersilaturahmi. Tetapi menurut, Legislator Fraksi PKS ini tidak cukup untuk sekedar bersilaturahmi. Namun bagaimana ke depannya berfikir untuk memajukan Bone dan itu pasti butuh keseriusan dan pengembangan sumberdaya manusia, pendidikan dan kesehatan.

“Infrastruktur inilah yang sangat kurang sekali apalagi kita punya daerah yang sangat luas dan penduduknya banyak sementara anggaran sangat terbatas,” kata Andi Akmal.

Lebih lanjut, Andi Akmal menambahkan Putra Bone telah banyak membantu masyarakat Bone serta mengajak Pemerintah daerah dan Putra Daerah yang ada Pemerintahan Pusat harus bersinergi dan berkontribusi di bidangnya masing masing, untuk membangun Bone jadi lebih besar dan maju.

“Karena pembangunan itu butuh kolaborasi karena Bone bukan milik satu orang tetapi milik kita semua, jadi semua harus punya prinsip apa yang bisa dikontribusikan untuk Bone. Misalnya kami dari Komisi lV tentunya kontribusi kami dibidang Pertanian, Perikanan dan Peternakan,” tambahnya.

Lanjut kata Putra Salomekko melanjutkan, Inilah yang menjadi tantangan ke depannya. Ia berharap komunikasi dan kolaborasi bisa mendorong kebijakan atau di politik anggaran dibidang masing masing DPRD Kabupaten, Provinsi dan Pusat.

“Agar anggaran di Bone ditingkatkan karena kemajuan suatu daerah tergantung dari pemimpinnya,” lanjutnya.

- Advertisement -

BONE, SULSELEKSPRES.COM– Pemerintah Daerah Kabupaten Bone, menggelar Puncak Peringatan Hari Jadi Bone (HJB) Ke 693 yang berlangsung di Lapangan Merdeka, Kota Watampone, Sabtu (6/5/2023).

Berbagai rangkaian acara dalam rangka HJB ke 693 dilaksanakan Pemerintah Daerah dengan mulai dari Ziarah Makam Raja Bone, Pameran Benda Pusaka, Pemilihan Ana dara kallolona Bone, Pameran Pembangunan hingga rangkaian HJB lainnya.

Puncak HJB ini ditandai dengan Mattompang Arrajang atau pencucian benda pusaka peninggalan raja bone La Tenritatta Arung Palakka.

Mattompang Arajang atau membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone, menjadi puncak perayaan Hari Jadi Bone Ke 693 yang disaksikan langsung ribuan masyarakat Bone.

Selain itu dihadiri juga oleh ratusan tokoh berdarah asli Bugis Bone, Diantaranya Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ST, Menteri Pertanian RI periode 2009-2014 Dr.H. Andi Amran Sulaiman, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Utara, Wali Kota Bontang Basri Rase, Walikota Makassar Danny Pomanto.

Anggota DPR RI Komisi lV Andi Akmal Pasluddin, Anggota Komisi lll A. Rio Idris Padjalangi dan Komisi X DPR RI Andi Muawiyah Ramly.

Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengatakan, peringatan HJB 693 tahun ini dilaksanakan dengan semarak, mengingat ini adalah tahun terakhir dia dalam jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bone.

“Dengan tetap mempertahankan nuansa kebersamaan dan kesakralan acara dengan tujuan mempertahankan nuansa kebersamaan dan kesakralan acara,” katanya.

Hal itu dengan tujuan untuk mengenang kembali semangat historis masyarakat Kabupaten Bone terhadap kejayaan masa lampau yang kental dengan nilai-nilai budaya dan agama.

“Terima kasih atas kehadiran bapak ibu sekalian turut serta merayakan hari jadi Bone yang kami anggap paling meriah selama kepemimpinan kami dua periode. semoga kita diberi kesehatan dan mendapatkan berkah bagi kita semua terkhusus daerah Bone yang tercinta ini,” ucapnya.

“Salamaki tapada salama rampeka  kaluku na kurampe tokki golla, sengeka simata jarung na kubali senge tokki sipuppureng lino. Selamat Hari Jadi Bone Ke 693 Jayalah Bone ku,” sebutnya.

Lebih lanjut, Bupati Bone dua periode ini menambahkan bahwasanya peringatan HJB 693 tahun ini ialah peringatan yang termegah dan tidak pernah terjadi sebelumnya.

Dikatakannya, kalau peringatan HJB 693 tahun ini dilaksanakan dengan semarak, mengingat ini adalah tahun terakhir menjabat Bupati dan Wakil Bupati Bone.

Selain itu masyarakat bone juga bisa melihat langsung benda benda pusaka kerajaan yang selama ini disimpan di dalam museum hal ini untuk menepi isu jika selempang emas telah dijual oleh Bupati.

“Kemarin beredar isu kalau selempang emas telah dijual Bupati untuk digunakan kampanye, makanya kami keluarkan dan arak agar masyarakat tahu kalau benda benda pusaka itu masih lengkap dan asli. Ini merupakan kali kedua benda pusaka di arak keluar dari kompleks museum Rumah Jabatan Bupati dengan pengawalan aparat bersenjata lengkap, agar masyarakat bisa melihat langsung benda pusaka tersebut,” katanya dalam sambutannya.

Ia pun juga menjelaskan dengan tetap mempertahankan nuansa kebersamaan dan kesakralan acara dengan tujuan mempertahankan nuansa kebersamaan dan kesakralan acara.

“Hal itu dengan tujuan untuk mengenang kembali semangat historis masyarakat Kabupaten Bone terhadap kejayaan masa lampau yang kental dengan nilai-nilai budaya dan agama. Nilai-nilai budaya dan norma adat tersebut menjadi pranata bagi kehidupan masyarakat Bone yang senantiasa mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas dalama kebaikan, kedamaian dan keharmonisan serta kesejahteraan lahir batin,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa peringatan HJB kali ini mengusung tema ‘Sisenge Mattulu Tellu’. Yang bermakna saling mengingat karena ikatan persaudaraan untuk satu tujuan yang sama.

“Petuah tersebut menunjukkan bagaimana persatuan dan kesatuan dalam persaudaraan menjadi modal utama guna menyelaraskan seluruh sektor kehidupan bermasyarakat terutama aspek kesehatan, pendidikan, dan perekonomian,” sebutnya.

Oleh karena itu, kata Andi Fahsar seraya menambahkan kalau gelaran Mattompang Arajang ini seyogyanya tidak menjadi ritual tahun semata, tetapi lebih pada momen merefleksikan nilai-nilai sejarah kelahiran dan kebangkitan Bone melalui ragam local wisdom yang dimiliki.

“Local wisdom arau kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Bone tersebut menjadi modal utama dalam mengakselerasikan pembangunan yang selaras dan berkesinambungan, pembangunan tersebut tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari Bapak Gubernur Sulsel,” sambungnya.

Ia juga menerangkan bahwa Matompang Arajang adalah profesi membersihkan benda-benda pusaka kerajaan yang juga lazim disebut mappepaccing arajang atau dalam istilah bugisnya “Panggadereng Rilangiri” dan secara khusus disebut massoro arajang.

“Perlu kami tegaskan bahwa kegiatan ini tidak dimaksudkan untuk megkultuskan benda-benda yang telah diwariskan kepada kami, namun namun ini merupakan bentuk penghargaan kami kepada leluhur atas perjuangan dan capaian yang telah diraih dan kebijaksanaan yang telah diwariskan kepada kami,” terangnya.

Mantan Staf Ahli Gubernur Sulsel ini mengharapkan peringatan HJB ini menjadi momen untuk berkontenplasi, mengevaluasi diri dan sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat Bone agar jangan melupakan sejarah.

“Hari ini kita hadir disini karena sejarah. Sejarah Bone sejatinya tetap harus dipertahankan dilestarikan serta dijadikan daya ungkit dan dara dorong untuk mempertahankan kejayaan Bone dalam dimensi pemerintah masa kini,” harapnya

Sementara itu, Anggota Komisi lV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengungkapkan, momen ini menjadi momen untuk saling bersilaturahmi. Tetapi menurut, Legislator Fraksi PKS ini tidak cukup untuk sekedar bersilaturahmi. Namun bagaimana ke depannya berfikir untuk memajukan Bone dan itu pasti butuh keseriusan dan pengembangan sumberdaya manusia, pendidikan dan kesehatan.

“Infrastruktur inilah yang sangat kurang sekali apalagi kita punya daerah yang sangat luas dan penduduknya banyak sementara anggaran sangat terbatas,” kata Andi Akmal.

Lebih lanjut, Andi Akmal menambahkan Putra Bone telah banyak membantu masyarakat Bone serta mengajak Pemerintah daerah dan Putra Daerah yang ada Pemerintahan Pusat harus bersinergi dan berkontribusi di bidangnya masing masing, untuk membangun Bone jadi lebih besar dan maju.

“Karena pembangunan itu butuh kolaborasi karena Bone bukan milik satu orang tetapi milik kita semua, jadi semua harus punya prinsip apa yang bisa dikontribusikan untuk Bone. Misalnya kami dari Komisi lV tentunya kontribusi kami dibidang Pertanian, Perikanan dan Peternakan,” tambahnya.

Lanjut kata Putra Salomekko melanjutkan, Inilah yang menjadi tantangan ke depannya. Ia berharap komunikasi dan kolaborasi bisa mendorong kebijakan atau di politik anggaran dibidang masing masing DPRD Kabupaten, Provinsi dan Pusat.

“Agar anggaran di Bone ditingkatkan karena kemajuan suatu daerah tergantung dari pemimpinnya,” lanjutnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img