32 C
Makassar
Friday, April 26, 2024
HomeHealthCegah Penularan Covid, Dewan Pendidikan Sulsel Minta PTM Diawasi Ketat

Cegah Penularan Covid, Dewan Pendidikan Sulsel Minta PTM Diawasi Ketat

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Adi Suryadi Culla mengaku mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sepanjang ada pengawasan ketat dari pemerintah.

Dia mengatakan, penerapan protokol kesehatan harus selalu dikedepankan sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi penularan selama PTM dilakukan.

“Tahapan PTM boleh saja dimulai secara utuh. Melihat kondisi dihadapi, dilakukan prokes secara mutlak,” kata Adi Culla belum lama ini.

Dosen dari Universitas Hasanuddin Makassar ini menambahkan, dalam proses PTM, siswa sangat mungkin berkerumun di sekolahnya. Untuk itu, pengawasan tidak boleh lengah.

“Jangan abaikan pengawasan. Siswa disetiap sekolah masih rentan akan berkerumun. Termasuk saat di kelas jangan buka masker.” katanya.

“Olehnya pengawasan dalam ruang kelas melibatkan guru dan kepsek membentuk satgas, penting juga ketika keluar sekolah jangan berkerumun,” tambahnya lagi.

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Imran Jausi mengatakan, proses PTM terbatas di Sulawesi Selatan telah berjalan baik. Sejauh ini belum ada laporan terjadinya klaster penyabaran Covid-19 pada sekolah yang melaksanakan PTM.

“Kami melihat bahwa memang sampai saat ini belum ada laporan terkait dengan penularan Covid-19 di lingkup sekolah,” ungkapnya.

Meski begitu, kata dia, PTM ini berlangsung masih dalam konteks terbatas sesuai dengan kebijakan masing-masing pemerintah kabupaten/kota masing-masing.

“Jadi secara umum pelaksanaan tatap muka masih dalam konteks terbatas meskipun di setiap kabupaten/kota mulainya itu bervariasi ada yang duluan, menyusul dan sebagainya,” ujarnya.

Bahkan, pelaksanaan PTM di sekolah menggunakan pola pembelajaran yang bervariasi seperti setiap tiga jam siswanya berganti ataupun ada yang telah melaksanakan secara full.

“Ada yang menggunakan pola setiap tiga jam yang bergantian, bahkan ada beberapa sekolah SMA yang dalam pantauan kami yang letaknya jauh dari kota khususnya pinggiran-pingiran di kecamatan-kecamatan itu bahkan sudah melaksanakan secara full karena data Covid-19 disana itu memang tidak ada, karena letaknya jauh dari kota. Jadi kami tentunya tidak melarang atau pun apa dalam artian tetap dijaga dengan baik,” jelasnya.

Imran berharap kondisi tersebut akan terus membaik dan stabil hingga kedepannya sekolah bisa kembali normal seperti sebelum terjadinya pandemi.

“Saya berharap seperti ini terus artinya kolaborasi antara stakeholder pendidikan kita mulai dari guru siswa dan orang tua harus bersinergi dengan baik termasuk tentunya koordinasi dengan satgas Covid-19 masing-masing kabupaten/kota. Dan saya yakin dan percaya, saya kira tidak butuh lama lagi jika kondisi seperti ini terus stabil dan semakin membaik, maka sekolah normal seperti sebelumnya terjadi Covid itu bisa dilaksanakan,” pungkasnya.

(yusdin)

spot_img

Headline

Populer

spot_img