MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menggelar dialog rutin Coffee Morning, di Warkop Kopialps, Jalan Dr Ratulangi Makassar, Jumat (5/10/2018).
Dialog itu mengangkat tema “Menertibkan Pak Ogah di Jalan Raya”. Hadir pada acara tersebut Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Makassar, Taufik Jaya Palaguna dan KUR Bin Ops Lantas Polrestabes Makassar, AKP Semuel Tolongan.
Pada kesempatan itu, Taufik mengatakan bahwa hampir seluruh jalan dikuasai oleh Pak Ogah, kehadiran Pak Ogah dianggap meresahkan. “Di sisi lain mereka dianggap meresahkan karena menimbulkan kemacetan,”ungkap Taufik.
BACA:Â Tim Solidaritas Pemkot Langsung Terjun Evakuasi Korban
Jumlah Pak Ogah terbilang banyak, hampir di setiap jalan putar balik terdapat tiga sampai lima orang atau berkelompok.
“Mereka sulit ditertibkan. Kalau pagi sampai jam 9 itu biasanya petugas yang mengatur lalu lintas, begitu petugas pergi Pak Ogah muncul,”ujarnya.
BACA:Â Danny Pomanto Kirim Tim Solidaritas Pemkot Makassar untuk Bencana Palu
AKP Semuel Tolongan mengatakan, persoalan Pak Ogah merupakan masalah sosial atau masalah perut. Menurutnya persoalan sosial seharusnya menjadi kewenangan Pemerintah Kota dalam hal Dinas Sosial.
“Mereka harus diambil dan dibina, setelah itu terserah pemerintah kota mau dijadikan apa, yang jelas jangan dihilangkan rejekinya,” tambahnya lagi.
Meski begitu, namun ia mengakui, keberadaan Pak Ogah dapat membahayakan keselamatan pengendara, sebab mereka tidak dibekali pengetahuan tentang mengatur lalu lintas.
“Selain itu, apabila tidak diberikan itu akan menjadi ancaman, mungkin menggores kendaraan atau mengeluarkan kata-kata kotor, itu sudah masuk tindak pidana. Bahkan kasusnya banyak ditangani polsek-polsek,” pungkasnya.
Penulis: Abdul Latif