Karena aksi penyerbuan itu memakan korban jiwa, Lanjut Baldhie maka didorong solidaritas, saat itu mahasiswa semakassar kemudian bergerak menggelar aksi solidaritas.
Dalam pegelaran aksi solidaritas gabungan mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Universitas 45 (sekarang Unibos), Unhas, IKIP (UNM sekarang), IAIN (Uin Samata) UKIP dan lainnya.
Saat itu, dari kesaksian Baldhie, suasana di Kota Makassar sangat mencekam.
“Karena di Jakarta waktu itu ada teman yang juga pengurus BPM Selle KS Dalle dan kawan Kawan UPPM dalam urusan aksi BPPC, mereka kami minta sekalian menghadap Komnas HAM,” lanjutnya.
Di sana, Komnas HAM diminta ke MAkassar tuk melihat dampak penyerbuan aparat di UMI, apakah ada pelanggaran HAM atau tidak.
“Akhirnya Ketua Komnas (HAM) kala itu, Baharuddin Lopa turun. Langsung ke UMI,” ungkapnya.
Selain itu, dalam aksi gabungan solidaritas mahasiswa se-Makassar, Baldhie mengatakan, mereka mendesak penahanan terduga pelaku penyerbuan dari pihak ABRI.